Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Mandiri atau Mandiri Syariah membukukan laba bersih Rp 1,43 triliun di 2020. Angka tersebut naik 12,51 persen dibandingkan laba yang dibukukan tahun sebelumnya.
"Alhamdullilah, kami bersyukur atas semua pencapaian positif sepanjang 2020," kata Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi dalam siaran pers, Jakarta, Sabtu (30/1/2021).
Baca Juga
Secara keseluruhan, peningkatan laba bersih Mandiri Syariah ditopang pertumbuhan pembiayaan dan membaiknya rasio pendanaan murah yang dikelola perusahaan. Pembiayaan Mandiri Syariah tahun 2020 tumbuh 10,43 persen (yoy) dari Rp 75,54 triliun menjadi Rp 83,43 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) k naik 12,80 persen (yoy) dari Rp 99,81 triliun menjadi Rp 112,58 triliun.
Advertisement
Begitu juga dengan pembiayaan yang tumbuh positif. Kenaikan pembiayaan segmen retail sebesar 18,41 persen (yoy) menjadi Rp53,24 triliun.
Kinerja positif pembiayaan segmen retail ini didukung produk layanan berbasis emas (cicil emas dan gadai emas) yang naik 32,23 persen (yoy) menjadi Rp 3,94 triliun. Lalu pembiayaan consumer yang naik 29,13 persen menjadi Rp 39 triliun selama tahun 2020. Adapun untuk segmen corporate banking naik 4,83 persen yoy menjadi Rp23,43 triliun.
Terkait kualitas pembiayaan, Mandiri Syariah mampu mengimbangi pertumbuhan pembiayaan yang solid sepanjang 2020 dengan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) yang terjaga, di mana NPF Netto tercatat 0,72 persen dan NPF gross sebesar 2,51 persen.
Dalam hal pendanaan, kinerja positif terjadi karena ditopang pertumbuhan dana tabungan hingga 18,73 persen menjadi Rp47,25 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbungan tabungan secara nasional yang berkisar di angka 15,65 persen pada Oktober.
Pertumbuhan ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Bank Syariah Mandiri sekaligus dampak dari adanya kemudahan layanan pembukaan rekening secara online. Selama tahun 2020 tercatat sebanyak 241.278 nasabah yang membuka rekening dari gawai (handphone).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Layanan Digital
Kenaikan transaksi di layanan digital Mandiri Syariah, terutama Mandiri Syariah Mobile (MSM) selama tahun 2020 yang naik sebesar 82,25 persen (yoy). Adapun nilai transaksinya sebesar Rp50,26 triliun.
Kenaikan transaksi tersebut menyumbang pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income) dari MSM sebesar Rp66,9 miliar. Naik 72 persen (yoy) dari total Fee Based Income sebesar Rp1,87 triliun menjadi Rp2,09 triliun, atau naik 11,86 persen secara (yoy).
Pencapaian tersebut menjadikan pendapatan margin dan bagi hasil bersih perusahaan sepanjang 2020 tumbuh 11,02 persen secara tahunan menjadi Rp5,87 triliun.
Selama tahun 2020 Mandiri Syariah mencatatkan penghimpunan zakat, sedekah, wakaf dan infak sebesar Rp151,7 miliar. Jumlah penyaluran sebesar Rp147, 5 miliar melalui program Pemberdayaan Desa BSM (Bina Sejahtera Mandiri), pembangunan masjid Mandiri Syariah Cipali, program BSM Mengalirkan Berkah (BMB), Islamic Sociopreneur Development Program (ISDP), ATM Beras, Bank Wakaf Mikro (BWM), dll.
“Catatan bagus ini menjadi modal penting bagi Mandiri Syariah untuk bersama-sama dengan dua bank syariah milik Himbara berkembang bersama di dalam satu entitas baru yang akan dibentuk, yaitu PT Bank Syariah Indonesia,” tutup Hery.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement