BPS Catat Harga Cabai hingga Pupuk Naik di Januari 2021

BPS mencatat pada Januari 2021, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional naik sebesar 0,56 persen terhadap Desember 2020

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2021, 16:20 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 16:20 WIB
Awal Ramadan, Harga Cabai Mulai Meroket
Permintaan yang banyak untuk cabai di awal ramadan membuat harga cabai mengalami kenaikan, Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (19/6/2015). Harga Cabai Rawit naik dari harga Rp16 ribu menjadi Rp20 ribu/kg. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Januari 2021, Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nasional naik sebesar 0,56 persen terhadap Desember 2020. Komoditas-komoditas unggulan tercatat mengalami kenaikan harga.

Adapun beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2021 antara lain cabai rawit, kacang kedelai, wortel, kubis/kol, kelapa sawit, pupuk urea, dan besi beton.

"Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 1,50 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Jakarta, Senin (1/2/2021).

Perubahan IHPB di tahun kalender 2021 adalah sebesar 0,56 persen dan perubahan IHPB tahun ke tahun sebesar 2,10 persen. IHPB Bahan Bangunan atau Konstruksi pada Januari 2021 naik sebesar 1,04 persen terhadap bulan sebelumnya.

"Hal ini antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas rangka atap baja, besi beton, atap dan sejenisnya, paku, mur, dan sejenisnya, dan besi konstruksi bangunan," paparnya.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lonjakan Harga Cabai dan Tempe Sumbang Inflasi 0,26 Persen di Januari 2021

Harga Cabai Alami Penurunan
Petani memanen cabai keriting di kawasan Pesawah, Cicurug, Sukabumi, Rabu (22/04/2020). Sejak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sejumlah petani mengeluhkan harga cabai keriting di tingkat petani yang turun dari Rp 20 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg. (merdeka.com/Arie Basuki)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa dari total 11 kelompok pengeluaran dalam andil inflasi Januari 2021, hanya transportasi yang mengalami deflasi. Inflasi pada Januari 2021 sebesar 0,26 persen.

Menurut catatan BPS, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

"Dari 11 kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi kecuali untuk transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, pada Senin (1/2/2021).

Salah satu kelompok yang memberikan sumbangan cukup besar pada inflasi Januari 2021 adalah makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok tersebut mengalami inflasi sebesar 0,81 persen dengan andil kepada inflasi 0,21 persen.

Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan sumbangan inflasi yaitu cabe rawit dengan andil sebesar 0,08 persen, ikan segar sebesar 0,04 persen, dan kenaikan harga tempe sebesar 0,03 persen, dan kenaikan harga tahu mentah memberikan andil kepada inflasi 0,02 persen.

Sebaliknya ada beberapa komoditas memberikan sumbangan kepada deflasi karena ada penurunan harga. Pertama adalah penurunan harga telur ayam ras dengan andil kepada deflasi 0,04 persen, dan bawang merah sebesar 0,02 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks atau deflasi, yaitu transportasi sebesar 0,30 persen. Hal ini disebabkan penurunan tarif angkutan udara karena musim liburan telah usai.

Pada kelompok ini juga terjadi kenaikan harga yang mendorong inflasi. Tarif jalan tol memberikan andil ke inflasi Januari 2021 sebesar 0,02 persen.

"Kita tahu Januari kemarin ada kenaikan tarif jalan tol di beberapa ruas yang dikelola Jasa Marga," tutur Suhariyanto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya