Menhub: Musim Hujan sampai April 2021, Hati-Hati Cuaca Ekstrem

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menghimbau para pengguna transportasi darat, laut, udara dan kereta api untuk selalu waspada pada cuaca ekstrem.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Feb 2021, 16:31 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2021, 16:31 WIB
Raker Menhub Budi Karya dengan Komisi V DPR
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2021). Rapat kerja tersebut membahas evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2020 serta program kerja Kementerian Perhubungan tahun 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, menghimbau para pengguna transportasi darat, laut, udara dan kereta api untuk selalu waspada pada cuaca ekstrem. Langkah ini agar perjalanan bisa selamat, aman dan nyaman.

“Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa cuaca merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam keselamatan dan keamanan transportasi, baik darat, laut, udara maupun kereta api agar dapat melayani masyarakat dengan aman dan selamat,” kata Budi Karya dalam webinar ‘Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi, Selasa (2/2/2021).

Menhub mengatakan, berdasarkan perkiraan cuaca yang diinformasikan oleh BMKG, musim hujan akan berlangsung sampai bulan April 2021 di sebagian besar seluruh wilayah Indonesia, dan memungkinkan dapat memicu cuaca ekstrem.

“Hal ini tentu akan mempengaruhi sektor transportasi, Pak Presiden berulang-ulang kali menyampaikan dan pada saat kunjungan di Palembang kemarin mengimbau semuanya harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan cuaca ekstrem, baik hujan lebat maupun peringatan dini cuaca yang disampaikan oleh BMKG,” ungkapnya.

Menurutnya sangat penting bagi semua stakeholder di bidang transportasi, baik itu darat, laut, udara dan kereta api untuk mengamati perubahan cuaca. Karena cuaca sangat menentukan bagi kita untuk menjalankan kegiatan transportasi.

Sebagai contoh, Menhub menyebut Garuda Indonesia telah menerapkan SOP yang benar. Dari sisi ramalan cuaca telah dikelola oleh orang yang kompeten dan pilot menerima data-data itu, sehingga mereka tahu persis apa yang akan terjadi nanti di sepanjang perjalanan.

“Saya melihat bahwa Garuda sudah melakukan SOP yang baik. Dalam langkah antisipasi ini kita memang melihat cuaca ekstrim ini sangat mempengaruhi operasional. Kementerian Perhubungan membutuhkan dukungan semuanya, tentu dari BMKG, MTI,” ujarnya.

Demikian Menhub menegaskan, semua sektor transportasi di berbagai sektor harus mengantisipasi kondisi ini agar kita bisa meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dari pengguna transportasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi: Keselamatan yang Utama di Bidang Transportasi

Jokowi
Presiden Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Sabtu (14/11/2020). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini memantau posko evakuasi Sriwijaya Air SJ 182 di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2.

Dalam kesempatan itu, dia meminta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk membenahi manajemen dalam dunia penerbangan.

"Terutama pemeriksaan dan pengawasan terhadap pesawat-pesawat yang akan terbang demi keselamatan masyarakat, demi keselamatan penumpang," kata Jokowi di JICT 2, Jakarta, Rabu (20/1/2021).

Dia pun mengingatkan, dalam dunia transportasi bukan hanya penerbangan saja tapi semua, keselamatan adalah prioritas utama dalam bidang transportasi.

"Keselamatan adalah yang utama," jelas Jokowi.

Karena itu, dia menginstruksikan Menhub dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis hasil investigasi insiden jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

"Saya minta segera ditindaklanjuti, baik oleh KNKT maupun Menteri Perhubungan," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya