2 CEO Dunia Ini Juga Mundur Saat Perusahaan Sedang Jaya Seperti Jeff Bezos

Sebenarnya bukan hanya Jeff Bezos, CEO yang memutuskan mundur saat perusahaannya sedang di atas angin.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Bos
Ilustrasi Bos (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta Belum lama ini, Jeff Bezos mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi orang nomor satu CEO di Amazon. Pengunduran dirinya dilakukan setelah 26 tahun membawa perusahaan teknologi itu menjadi sebesar sekarang dan menjadikannya orang terkaya di dunia.

Hal ini jelas menimbulkan tanda tanya. Pasalnya dia terkenal sukses menjalankan roda usahanya, bahkan dalam beberapa tahun terakhir Amazon terus mencetak rekor baik.

Bahkan bersamaan dengan pengunduran dirinya, perusahaan turut melaporkan kinerja pendapatan yang melampaui prediksi ahli.

Dikutip dari CNN, Jumat (5/2/2021), penjualan bersih Amazon naik 44 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi USD125,6 Miliar. Angka ini jauh lebih besar dari prediksi Wall Street sebesar 119,7 Miliar USD.

Begitupun dari pendapatan bersih perusahaan yang membukukan USD 7,2 Miliar, hampir dua kali lipat lebih dari prediksi Wall Street sebesar USD 3,7 Miliar.

Sebenarnya bukan hanya miliarder Jeff Bezos yang memutuskan mundur saat perusahaannya sedang di atas angin. Berikut para CEO tersebut:

1. Jack Ma dari Alibaba

Salah satu kabar mengejutkan dari dunia bisnis tahun 2019 silam ialah keputusan Jack Ma untuk meninggalkan Alibaba.

Dia mundur dari posisi CEO Alibaba setelah 20 tahun membawa perusahaan yang awalnya hanya ritel online kecil menjadi raksasa teknologi bukan hanya di China namun juga dunia.

Ma sebenarnya telah merencanakan pengunduran dirinya jauh-jauh hari. Dalam sebuah konferensi di Singapura, Ma mengatakan pada tahun 2004 ia sempat dikritik tidak kompeten oleh sebuah perusahaan modal ventura.

Lima tahun berselang, pada tahun 2009 tepat satu dekade Alibaba dibentuk, Ma mulai mulai berpikir untuk mempersiapkan pengunduran dirinya. Butuh 10 tahun bagi Ma mempersiapkan kedatangan penggantinya.

"Hari itu saya mulai berpikir saya harus bersiap untuk pengunduran diri, hari itu saya memutuskan 20 tahun hari jadi, pada tahun 2019 saya akan pergi," ungkapnya, seperti dikutip dari CNBC.

Ma tidak mundur dengan jejak yang buruk, ia justru pergi saat perusahaan sedang banyak jadi sorotan karena kesuksesannya.

Dikutip dari Businesinsider.com, Ma mundur saat Alibaba mendapat predikat perusahan paling berharga di Asia.

Saat itu Alibaba sudah memiliki kapitalisasi 460 Miliar USD, berhasil mempekerjakan lebih dari 100 ribu karyawan, dan penguasa baru di industri jasa keuangan, komputasi awan dan kecerdasan buatan.

 

2. Jeff Weiner dari LinkedIn

CEO LinkedIn, Jeff Weiner
CEO LinkedIn, Jeff Weiner (screenshot akun LinkedIn Jeff Weiner)

Nama Jeff Weiner juga tidak boleh dilupakan jika membahas nama daftar CEO yang mundur saat perusahaan sedang jaya-jayanya. Weiner merupakan mantan CEO LinkedIn selama 11 tahun, hingga akhirnya memutuskan mundur di pertengahan tahun 2019.

Ia berpindah posisi sebagai eksekutif perusahaan, dan digantikan oleh Ryan Roslansky yang merupakan salah satu orang penting di LinkedIn saat itu. Ryan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden untuk departemen Produksi.

Weiner bergabung dengan LinkedIn di tahun 2008, setahun berikutnya ia diangkat menjadi CEO. Belum begitu lama menjabat, di tahun 2011 Weiner membawa LinkedIn melantai ke bursa saham dan menjadikannya salah satu IPO terbesar saat itu dengan valuasi 4 Miliar USD.

Pada tahun 2016, raksasa teknologi Microaoft kemudian mengakuisisi LinkedIn dengan harga 26,2 Miliar USD. Kehadiran media sosial pencari kerja ini kemudian menyumbang hampir 6 persen dari total pendapatan Microsoft.

Melihat laporan pendapatan LinkedIn di tahun mundurnya Weiner, dikutip dari WIRED, perusahaan melaporkan adanya peningkatan 24 persen pendapatan secara year on year, dari 1,7 Miliar USD pada kuartal empat 2018 menjadi 2,1 Miliar USD di periode yang sama.

Weiner juga berhasil masuk dalam daftar CEO dengan reputasi terbaik menurut Forbes tahun 2018.

 

 Reporter: Abdul Azis Said

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya