Liputan6.com, Jakarta
PT PLN berkomitmen mengoptimalkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT). Salah satunya melalui keterlibatan anak usaha PLN, PT Indonesia Power (IP) dalam pengelolaan PLTAÂ Rajamandala.
Â
PLTA berkapasitas 47 Mega Watt (MW) yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat sudah beroperasi sejak Mei 2019. Pembangkit ini tercatat mampu memproduksi listrik mencapai 496 Mega Watt hour (MWh)Â per hari dan 181 Giga Watt hour (GWh) pertahun.Â
Â
"PLTA Rajamandala hadir melalui kerjasama antara Anak Perusahaan PLN yaitu IP dengan kepemilikan saham sebesar 51 persen dan Kansai Electric Power Corp Japan (KEPCO) sebesar 49 persen yang menjadi PT Rajamandala Electric Power," terang Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi dalam keterangannya, Jumat (12/2/2021).Â
Â
Ahsin menjelaskan, listrik yang dihasilkan dari PLTA Rajamandala turut memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa - Bali. Listrik tersebut dipasok melalui jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) Cianjur - Cigereleng.Â
Â
Â
Â
Saksikan Video Ini
Sistem Kelistrikan di Jawqa Barat
Ahsin menambahkan, pasokan listrik dari PLTA ini juga menjadi back up sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat.Â
Â
"PLTA Rajamandala merupakan PLTA yang menggunakan pipa pesat terbesar di Indonesia dan menggunakan spiral case dengan bahan beton bertulang pertama di Indonesia. Selain itu, PLTA ini juga memiliki waterway yang menggunakan sistem labirin pertama di Indonesia," pungkas Ahsin.Â
Â
Guna mewujudkan komitmen 23 persen bauran EBT pada 2025, PLN juga terus melakukan inovasi.Â
Â
Tidak hanya menghadirkan pembangkit EBT baru, PLN juga mendorong penggunaan EBT melalui pembangkit-pembangkit yang eksisting, seperti cofiring biomassa pada PLTU dan konversi mesin PLTD menjadi pembangkit berbasis EBT.Â
Â
Â
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓