Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jokowi terus bergerak dalam mendorong pemulihan ekonomi Indonesia di tahun ini atau tepatnya 2021. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong konsumsi dan investasi di Tanah Air.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, yang menjadi fokus pemerintah di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini adalah penanganan terhadap isu indeks kemudahan berbisnis atau EoDB dan reform birokrasi. Salah satu elemen terpenting adalah meneruskan Omnibus Law pada penciptaan lapangan kerja.
Baca Juga
"Ini adalah undang-undang yang menangani masalah banyak kerumitan birokrasi serta regulasi yang menimbulkan dan menghambat investasi," kata dia dalam acara Webinar LPEM UI, Kamis (18/2).
Advertisement
Bendahara Negara itu yakin, Undang-Undang tentang Cipta Kerja bisa menarik investasi lebih besar yang berasal dari swasta, domestik, dan asing. Dengan investasi yang besar, maka mendorong penciptaan lapangan kerja baru dan menggerakan roda perekonomian.
Dia menambahkan di dalam Omnibus Law penciptaan lapangan kerja pemerintah juga sudah membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Kehadiran LPI juga dapat membantu menarik lebih banyak modal swasta dan asing ke Tanah Air.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembentukan LPI
Sebelumnya, Ketua Dewan Direktur Lembaga Pengelola Investasi (LPI), Ridha Wirakusumah mengakui, tidak mudah menjadi CEO SWF. Sebab, harus mengelola investasi yang jumlahnya cukup besar.
Dia menyadari memang visi dan misi dari SWF itu luar biasa luasnya. Namun, dirinya tetap berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang nyaman dan aman di Tanah Air agar investor bisa berbondong-bondong masuk.
"Yang pertama yang ingin saya tekankan, kami ingin ciptakan sebuah iklim investasi yang nyaman dan aman sehingga mereka bisa berpartisipasi untuk bersama-sama ikut serta dalam pembangunan Indonesia," kata dia.
Ridha menekankan, yang LPI cari saat ini adalah dana modal, bukan dana pinjaman. Di mana dana tersebut bisa dari sumber pemerintahan yang baik dan bersih.
"Lalu tentunya kedua, misinya adalah kalau bisa sebagai namanya SWF, semua dana yang dipercayakan kepada kami kalau bisa nanti bertumbuh terus sehingga merupakan dana abadi untuk terus menjadi dana yang makin lama bisa memakmurkan anak cucu kita semua," terangnya
Dwi Aditya Putra
Merdeka.com
Advertisement