Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Dedi Sunardi mengatakan, hingga Januari 2021, Askrindo telah mencatatkan penjaminan senilai Rp 466 triliun kepada 23,2 juta UMKM.
Penjaminan kredit ini terbagi antara 2 plafon, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan KMK PEN.
Baca Juga
"Jadi hingga Januari 2021, total yang kami jamin itu sebanyak Rp 455 triliun kepada 22,8 juta nasabah itu untuk KUR," jelas Dedi dalam webinar Infobank, Jumat (26/2/2021).
Advertisement
Segmen ini, lanjut Dedi, menyerap 43,2 juta tenaga kerja. Sementara di KMK PEN, penjaminannya masih berjumlah Rp 10,7 triliun kepada 444,3 ribu UMKM.
"Karena ini baru 6 bulan, baru mencapai 444 ribu UMKM. Mudah-mudahan di tahun-tahun depan, kita koordinasi dengan rekan Himbara, difasilitasi Kemenko Perekonomian, untuk mengakselerasi pertumbuhan PEN ini," ujarnya.
Untuk KUR, per Januari 2021 ini, sektor UMKM yang masih mendominasi ialah perdagangan (44,5 persen), pertanian dan kehutana (29,7 persen), dan industri kecil (9,7 persen).
Sementara untuk KMK PEN, sektor UMKM yang mendominasi ialah perdagangan (71,6 persen), industri jasa (8,8 persen) dan industri kecil (8 persen).
"Askrindo akan selalu ada menjamin para pelaku UMKM sehingga kesulitan akses permodalan dapat kami ambil sedikit risikonya menjadi risiko kami," ujar Dedi.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Askrindo Bantu Tingkatkan Produksi Petani Madu di Batang
Sebelumnya, PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo tetap konsisten menjadi agen pembangunan dalam mendukung UMKM, baik melalui bidang usahanya maupun kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Seperti yang dilakukan Askrindo pada hari ini dengan membantu para peternak lebah hutan yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Roban di Desa Kedawung, Batang, Jawa Tengah melalui program TJSL.
KTH Alam Roban adalah kelompok peternak lebah di Hutan Roban yang beranggotakan 17 peternak. Berdiri sejak 2017, KTH Alam Roban adalah salah satu dari beberapa KTH di wilayah Batang yang terbilang aktif.
Meskipun begitu, mereka memiliki kesulitan untuk berkembang. Hal ini dikarenakan jumlah panen madu mereka yang tidak terlalu banyak karena kotak sarang yang mereka miliki juga terbatas. Rata-rata satu peternak hanya memiliki 5-10 kotak sarang lebah. Sehingga dari segi produktifitas madu tidak banyak.
Di samping hal tersebut, dari segi pemasaran dan penjualan, sebagian besar dari para peternak menjual hasil madunya kepada para pengumpul madu. Tidak jarang harga madu yang mereka jual berada dibawah harga pasaran dan berdampak pada pendapatan mereka.
Berdasarkan hal tersebut, dengan semangat membangun dan memandirikan UMKM, Askrindo menyerahkan bantuan sarana peningkatan produksi madu kepada 17 peternak lebah yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Roban. Bantuan yang diserahkan berupa sejumlah kotak sarang lebah, tangga untuk menggantungkan kotak sarang di atas pohon dan topi pelindung.
Direktur Kepatuhan dan SDM Askrindo, Kun Wahyu Wardana, mengatakan Bantuan yang diberikan oleh Askrindo ini juga merupakan program yang berkelanjutan di bidang pemberdayaan masyarakat dan sesuai dengan SDG's No. 8, yaitu mendukung pertumbuhan ekonomi yang eksklusif dan berkelanjutan.
Askrindo melihat potensi petani lebah di Desa Kedawung cukup besar dan jika dibina dengan baik akan meningkatkan perekonomian desa tersebut.
“Program ini nantinya akan dilakukan monitoring, dan pendampingan secara periodik untuk membantu para peternak KTH Alam Roban dalam meningkatkan kualitas produksi. Sehingga usaha petani madu lebah hutan akan semakin mandiri,” kata Kun, Selasa (16/2/2021).
Advertisement
Polis Asuransi
Ketua KTH Alam Roban, Casman menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Askrindo pada hari ini. Bantuan tersebut akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan jumlah produksi madu para peternak lebah kedepannya.
“Kebutuhan sarana prasarana ini sangat membantu para petani lebah dalam meningkatkan produksinya, sehingga ekonomi masyarakat Desa Kedawung khususnya petani lebah disini bisa meningkat dan menjadi sumber pendapatan tambahan,” tambah Casman.
Tidak hanya menyerahkan bantuan, Askrindo juga memberikan polis Asuransi Kecelakaan Diri kepada para peternak lebah. Dengan kondisi pekerjaan mereka yang memiliki risiko kecelakaan seperti jatuh dari ketinggian, Askrindo berupaya memberikan perlindungan dan rasa aman saat mereka bekerja.
Disamping itu, pemberian polis tersebut bertujuan untuk melaksanakan misi literasi dan inklusi keuangan di bidang asuransi, sehingga mereka bisa memahami dan merasakan langsung manfaat dari berasuransi