Jokowi: Kalau Investasi Tak Terlaksana Kejar Pak Bahlil, Jangan Saya

Untuk memastikan tren investasi berada pada jalurnya, Jokowi terus berkoordinasi dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia setiap waktu.

oleh Athika Rahma diperbarui 05 Mar 2021, 11:15 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2021, 11:15 WIB
Senyum Jokowi-Ma'ruf Usai Dilantik Jadi Presiden dan Wakil Presiden
Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan Ma'ruf Amin (kiri) memberi keterangan usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Ma'ruf Amin terlihat senyum semringah usai pelantikan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti peran penting investasi dalam pertumbuhan ekonomi. Dirinya meyakini, tingkat investasi yang tinggi akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tahun ini.

Untuk memastikan tren investasi berada pada jalurnya, Jokowi terus berkoordinasi dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia setiap waktu.

"Memang kuncinya ada di Pak Bahlil, Kepala BKPM. Tiap hari saya telepon terus, berapa persen tahun ini? Berapa triliun? Siapa yang masuk? Sudah sampai mana? Targetnya kemana? Tiap hari," kata Jokowi dalam pembukaan Rakernas HIPMI 2021 secara daring, Jumat (5/3/2021).

Jokowi bilang, seluruh pihak harus 'kejar-kejaran' di situasi pandemi ini. Terlebih, Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga 5 persen di tahun 2021. Tentu bukan hal mudah membalikkan pertumbuhan yang terkontraksi menjadi positif.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga telah memerintahkan Kepala BKPM untuk menghubungkan para investor baik asing maupun domestik dengan pengusaha di daerah untuk bekerja sama dalam pembangunan.

"Ini sudah saya perintah. Jadi kalau tidak terlaksana, kejarnya ke Pak Bahlil, jangan ke saya lagi. Saya hanya tanya, 'oh, ada inevstor masuk ke provinsi ini, kerjasama dengan siapa,' sudah," tandasnya.

"Karena ke depan, saya melihat dengan hilirisasi, industrialisasi, kita akan menuju ke transformasi yang benar dan itu akan meloncatkan negara kita ke 5 besar ekonomi dunia, kalau ini berhasil. Hati-hati, ini tantangan besar," tuturnya.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


BKPM Targetkan Investasi Rp 5.000 Triliun dalam 5 Tahun, Mampukah?

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi, Senin (23/3/2020). (Athika/Liputan6.com)
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi, Senin (23/3/2020). (Athika/Liputan6.com)

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berusaha keras agar bisa mencapai target investasi 2020 - 2024 sebesar Rp 4.983,2 triliun. Terlebih lagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar target investasi di 2021 mencapai Rp 900 triliun, lebih tinggi daripada rencana BKPM sebesar Rp 858,5 triliun.

"Presiden minta ke BKPM harus Rp 900 triliun (tahun ini), ngeri-ngeri sedap. Ini kita bagaimana berpikir keras dengan target investasi pada satu periode ini dari 2020 sampai 2024 kurang lebih hampir Rp 5.000 triliun," kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dalam Seminar Motivasi HUT ke-25 PT Krakatau Bandar Samudera pada Rabu (24/2/2021).

BKPM menargetkan investasi pada 2022 mencapai Rp 968,4 triliun, 2023 sebesar Rp 1.099,8 triliun, dan 2024 mencapai Rp 1.239,3 triliun. Akumulasi target investasi 2020 - 2024 mencapai Rp 4.983,2 triliun.

Sementara itu, total realisasi investasi 2015 hingga 2019 mencapai Rp 3.381,9 triliun.

Realisasi investasi di Indonesia pada 2020 mencapai Rp 826,3 triliun. Porsi investasi di luar Jawa dan Jawa pun cukup berimbang pada tahun lalu.

Menurut catatan BKPM, ada 54.994 proyek di luar Jawa pada tahun lalu dengan nilai investasi Rp 417,5 triliun. Sementara di Pulau Jawa sebanyak 98.355 proyek dengan total investasi Rp 408,8 triliun.

"Di 2021 dalam kajian kami, investasi kita akan meningkat sejalan implementasi dari UU Cipta kerja. UU Cipta Kerja sudah disahkan, dan PP-nya pun sudah turun, dimana salah satu pointernya adalah kita dorong industri dalam negeri," jelas Bahlil.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya