Tak Cuma Jago Kandang, Wardah Bikin Produk Kosmetik Prancis dan Eropa Gulung Tikar

Wardah disebut produk kosmetik asal yang sukses mendapat hasil maksimal berkat perhitungan struktur biaya yang cermat.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 05 Mar 2021, 18:02 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2021, 18:00 WIB
5 Alasan Kosmetik Lokal Layak Digunakan Dibanding Kosmetik Import
Ilustrasi berbagai macam kosmetik. (via: myeva.vn)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku bangga dengan produk asal PT Paragon Technology and Innovation (PTI) yaitu Wardah yang telah bisa bersaing di pasar internasional dan mengalahkan produk-produk kosmetik asal Perancis dan Eropa.

Pernyataan itu diberikannya saat menutup Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021 secara virtual, Jumat (5/3/2021). Pada kesempatan itu, dirinya yang datang dari lingkungan di luar birokrasi memandang hasil sebagai pencapaian lebih penting dari sekadar proses.

"Terkadang ketika saya ikut dengan birokrasi, birokrasi itu menitik beratkan pada proses. Tetapi hari ini kita dituntut untuk menyelesaikan dan menilainya dari hasil. Proses oke, tapi hasil musti menjadi lebih penting," tegas Mendag Lutfi.

Dia lantas mengambil contoh Wardah, produk kosmetik asal yang sukses mendapat hasil maksimal berkat perhitungan struktur biaya (cost structure) yang cermat.

"Izinkan saya untuk mengambil satu merek. Saya ini bangga sekali dengan Wardah. Kenapa Wardah bisa jauh. Jadi saya baca studinya, ternyata industri kosmetik itu presentasi daripada ongkos dan keuntungan yang sangat akurat," tuturnya.

"Jadi artinya Wardah bisa melihat secara cerdas bahwa industri kosmetik itu komposisi cost structure sangat baik. Jadi mereka datang, mereka potong harganya, tetapi kualitasnya tidak kalah dengan barang-barang impor," jelas Mendag Lutfi.

Menurut dia, kecermatan itu berhasil membuat Wardah kini diakui di pasar kosmetik internasional. Bahkan sukses membuat pesaingnya yang berasal dari Perancis dan Eropa gulung tikar.

"Apa yang terjadi. Kalau kita lihat di pasar-pasar tersebut, pasar-pasar middle class, itu ternyata disukai Wardah. Hari ini, merek-merek Perancis, merek-merek Eropa gulung tikar, kalah dari Wardah," sebut dia.

Mendag Lutfi lantas menyimpulkan Wardah sebagai brand lokal yang berhasil menitikberatkan hasil untuk menciptakan produk berkualitas, sehingga mengantarkannya jadi pemenang di level global.

"Jadi dengan cost structure yang baik dibikin formulasi harganya lebih murah, tetapi kualitasnya sama atau lebih bagus. Menyebabkan produk Indonesia ini bisa berkompetisi dengan merek-merek yang sudah terkenal dan jadi buah bibir dari produk kosmetik internasional," tandasnya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Industri Kosmetik Masih Bergairah di Tengah Pandemi Covid-19

Produk kosmetik
Ilustrasi gerai produk kosmetik (iStockphoto)

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyampaikan bahwa industri kosmetik masih cukup bergairah di tengah pandemi Covid-19. Hal ini ia sampaikan dalam acara Konferensi Pers Kampanye #ParaWajahIndonesia secara virtual.

“Kalau saya lihat sih kalau data BPS di Kuartal I sektor kosmetika, sektor industri kimia farmasi dan obat tradisional termasuk sektor yang masih tumbuh,” kata dia, Jumat (13/11/2020).

Teten menjelaskan, ekonomi Indonesia selama 5 tahun terakhir sangat mengandalkan pada kekuatan domestik, yaitu belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga yang mencapai 50 persen.

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan UKM bersama dengan sejumlah Kementerian lain gencar mengkampanyekan gerakan #BanggaBuatanIndoneia.

Hal tersebut tak lain dimaksudkan untuk mendongkrang daya beli masyarakat terhadap produk lokal seperti kosmetik. Utamanya untuk menjaga perputaran ekonomi dalam situasi pandemi covid-19 yang saat ini tengah berlangsung.

“Kami bikin kampanye bersama-sama Kementerian lain untuk belanja buatan dalam negeri, buatan Indonesia. Kalau masih beli produk luar negeri nggak keren. Keren kita menggunakan hasil karya sendiri,” kata Teten.

Meski begitu, Teten tak menampik masih banyak produk luar negeri yang beredar di Indonesia, apalagi lewat e-commerce. Namun ia yakin UMKM akan secepatnya merambah secara masih dalam pasar digital. Hal ini ditandai dengan terus bertambahnya jumlah UMKM yang bergabung dalam platform digital.

“Dari offline ke digital alhamdulillah tahun ini sudah nambah 2 juta UMKM yang sudah masuk ke ekosistem digital. Di awal tahun baru 13 persen, sekarang sudah ada 16 persen dengan 10,25 juta pelaku usaha,” kata teten. 


Baru Launching, Brand Kosmetik Lokal ini Disangka dari Korea

makeup-kezo
ilustrasi tips belanja kosmetik saat new normal/pexels

Sebelumnya, menjaga penampilan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kepercayaan diri, khususnya bagi kaum hawa. Tidak hanya dengan menjaga kebersihan, wanita kerap kali menambahkan kosmetik untuk merias wajah demi mendapatkan look yang diinginkan.

Tidak ada yang salah dalam merias diri, namun yang perlu diperhatikan adalah keamanan dari kosmetik itu sendiri. Jangan sampai terdapat kandungan berbahaya dalam kosmetik yang justru dapat merusak kulit. Oleh karena itu, sebagai konsumen harus lebih hati-hati dan selektif dalam memilih merk produk kecantikan.

Mendasari rasa khawatir tersebut, salah satu brand kosmetik Indonesia, Mireya, hadir untuk memberikan berbagai produk kecantikan yang aman digunakan sehari-hari. Mireya telah terjun di dunia kosmetik sejak tahun 2018, dan pada 2019 memutuskan untuk melakukan kegiatan produksinya di Indonesia, tepatnya di Bogor, Jawa Barat.

Setelah melalui riset selama hampir 2 tahun, brand yang berada dibawah naungan PT. Indokarisma Parvaiz Makmur akhirnya melaunching 2 produk kosmetik spektakulernya, yaitu Mireya Perfecting Cushion dan Mireya Blush On Heart To Heart. Dikemas dalam design yang mewah dan elegan, membuat 2 produk ini sempat dikira merupakan brand Korea.

Tidak heran jika wanita dari segala usia cocok menggunakan kosmetik tersebut.Mireya Perfecting Cushion merupakan langkah awal yang tepat untuk memulai riasan. Hasil akhir yang velvet matte, membuat cushion ini cocok dengan segala jenis kulit.

Selain itu, terdapat 4 shades yang disesuaikan dengan warna kulit wanita Indonesia, yaitu Sand, Natural, Ivory dan Porcelain. Kandungan extrak bengkoang dan witch hazel di dalamnya, dapat membantu untuk melembapkan, menyerap minyak yang berlebih tanpa membuat kering, mencerahkan, dan meratakan warna kulit wajah.

Kemasannya yang praktis, cocok untuk dibawa kemana saja. Cushion yang mengadaptasi gaya kosmetik korea ini juga dilengkapi dengan UV filter untuk melindungi kulit dari sinar UV. Selain cushion, Mireya juga meluncurkan kosmetik jenis perona pipi yang diberi nama Mireya Blush On Heart to Heart.

Tidak mau kalah dengan seri cushionnya, Blush On Heart to Heart juga dilengkapi dengan extrak green tea dan witch hazel yang berfungsi sebagai antioksidan. Hadir dengan 4 varian warna, blush on ini memiliki warna pigmented dengan hasil akhir yang natural.

Kemasan yang terlihat mewah juga menambah nilai plus dari Mireya Blush on Heart to Heart, yang memiliki klaim tahan lama untuk segala akitivitas apapun. Melihat dari kemasan dan fungsinya yang juga merangkap sebagai skincare wajah, banyak yang mengira Mireya Perfecting Cushion dan Mireya Blush On Heart to Heart merupakan produk hasil negara ginseng, alias Korea.

Padahal, Mireya merupakan produk asli buatan Indonesia. Harga terjangkau dan kualitas mumpuni, membuat kosmetik yang telah memiliki BPOM ini hampir tidak memiliki kekurangan.

Kosmetik sejatinya digunakan sebagai alat untuk membantu memperindah penampilan wanita. Jangan sampai, kosmetik justru menjadi bencana yang akan merusak wajah.

Penting untuk memperhatikan kandungan di dalamnya, serta apakah produk tersebut sudah mendapatkan nomor BPOM. Mengandung bahan-bahan yang alami, produk dari Mireya patut menjadi pertimbangan untuk masuk dalam tas kosmetik para wanita. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya