Indonesia Baru Kuasai 25 Persen Pasar Rumput Laut Dunia

KKP ajak para pengusaha untuk memaksimalkan potensi besar olahan rumput laut.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2021, 21:28 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021, 21:28 WIB
Ilustrasi Rumput Laut (sumber: iStockphoto)
Ilustrasi Rumput Laut (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Sjarief Widjaja, mengajak para pengusaha untuk memaksimalkan potensi besar olahan rumput laut. Indonesia saat ini adalah eksportir terbesar rumput laut di dunia, tapi hanya dalam bentuk raw material atau mentah.

Total ekspor rumput laut Indonesia di dunia pada 2020 sebesar 25 persen, atau 195 ribu ton. "Hampir semua obat-obatan, tepung-tepung dan lainnya itu produk dari rumput laut. Kita eksportir terbesar, tapi kita belum sentuh hilirisasinya. Ini adalah peluang," kata Sjarief dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021 Forum Bisnis III pada Sabtu (6/3/2021).

Sebagai contoh, kata Sjarief, karagenan yang juga digunakan di industri kecantikan Indonesia merupakan produk turunan dari rumput laut. Namun, Indonesia masih mengimpor karagenan dari China.

"Karagenan dari rumput laut itu sebagai bagian dari kosmetik, tapi kita masih impor dari China. Padahal bahan bakunya dikirim dari Indonesia ke China, kemudian dari sana masuk ke Indonesia sebagai karagenan dimanfaatkan untuk kosmetik," jelasnya.

Nilai rumput laut di pasar dunia saat ini USD 2,9 miliar dengan hampir 807 ribu ton. Indonesia berkontribusi sebesar 195 ribu ton dengan pangsa 25 persen.

Sayangnya harganya rendah karena Indonesia hanya mengekspor raw material. Di sisi lain, kata Sjarief, Indonesia merupakan importir karagenan yang merupakan produk turunan rumput laut, terbesar di dunia.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Importir

Ilustrasi rumput laut
Ilustrasi rumput laut. (Photo by timolina on Freepik)

Ia juga mengungkapkan, Indonesia yang juga merupakan importir produk turunan lain yaitu nori dari Jepang. Sementara itu, Indonesia juga mengekspor rumput laut ke Jepang.

Saat ini, lokasi budidaya rumput laut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan sebagian besar di wilayah Timur. Ia pun mengimbau para pengusaha Indonesia agar bisa memanfaatkan peluang ekspor dan juga produk turunannya.

"Sehingga kita bisa mendorong naik ke dunia (ekspor) maupun produk turunannya juga harus kita bangun. Ini adalah peluang bisnis," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya