Jasa Marga Tawarkan 9 Ruas Tol ke SWF Indonesia Investment Authority

Hadirnya SWF Indonesia Investment Authority akan mendukung operasional serta meningkatkan kinerja Jasa Marga melalui suntikan dana dari investor.

oleh Athika Rahma diperbarui 08 Mar 2021, 11:46 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2021, 11:46 WIB
PSBB Masa Transisi, Tol Layang Jakarta - Cikampek Kembali Dibuka
Kendaraan roda empat melintas di Tol Layang Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (7/6/2020). Djoko Dwijono Direktur Utama PT Jasamarga Jalan Layang Cikampek (JJC) selaku operator jalan tol layang mengatakan operasional akan dilakukan secara bertahap. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Donny Arsal mengatakan, Jasa Marga telah menyiapkan beberapa ruas jalan tol yang akan ditawarkan kepada Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia Investment Authority (INA).

Donny mengatakan, hadirnya INA akan mendukung operasional serta meningkatkan kinerja perusahaan melalui suntikan dana dari investor.

"Jadi ini kami sampaikan ini hanya sebagai aset awal. Kita buka untuk investor untuk berinvestasi," ujar Donny dalam acara Zoomba Forum Wartawan BUMN, Senin (8/3/2021).

Adapun, ruas yang dimaksud meliputi Medan-Kualanamu-Bukit Tinggi, Jakarta-Cikampek II Elevated (yang sudah beroperasi komersial), Semarang-Batang, Gempol-Pandaan, Pandaan-Malang, Gempol-Pasuruan, Balikpapan-Samarinda, Manado-Bitung dan Bali-Mandara.

Donny mengatakan, soal pendanaan, tentu tergantung dari pilihan investor itu sendiri. Yang jelas, pihaknya telah melakukan persiapan dalam menyambut potensi transaksi melalui INA ini.

"Dari Kementerian BUMN sendiri sudah membentuk tim klaster sektoral, ada airport, seaport, jalan tol. Untuk jalan tol sudah dibentuk project management office (PMO) untuk mempersiapkan aset dan meng-hire konsultan," jelas Donny.

Kemudian, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pengelola jalan tol lain seperti Waskita Karya dan Hutama Karya.

"Kita kerja sama sehingga persiapan aset ini bisa segera memasuki tahap negosiasi dan lainnya. Kita siapkan aset ini ready dalam bentuk investment book sehingga transaksi bisa dilakukan dalam waktu yang cukup singkat," jelas Donny.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

LPI Sudah Kantongi Rp 136 Triliun dari Investor Asing

Kepadatan Jalan Tol Jakarta Cikampek Jelang Natal
Suasana Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Jumlah kendaraan yang akan keluar wilayah Jabotabek diperkirakan mencapai 842 ribu pada 23 hingga 27 Desember 2020, hal itu sejalan dengan liburan Natal 2020. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan sejauh ini telah banyak perusahaan dan negara yang menunjukkan minat untuk berinvestasi melalui Lembaga Pengelola Dana (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA).

Sejauh ini, sudah ada komitmen investasi sebesar USD 9,5 miliar atau berkisar Rp 136,8 triliun (asumsi kursi Rp 14.409).

"Mengenai Sovereign Wealth Fund, organisasinya sudah dibentuk dan sudah jalan. Komitmen-komitmen dari banyak perusahaan, negara, investasi itu sudah cukup ada USD 9,5 miliar, dan kita lihat lebih mungkin lebih banyak lagi," kata Luhut dalam konferensi pers Business Forum Indonesia Emirates Amazing Weeks pada Jumat (5/3/2021).

Selain itu, kata Luhut, pemerintah juga sudah memberikan alokasi dana sebesar USD 5 miliar untuk LPI. "Pemerintah juga sudah kasih USD 5 miliar dolar di dalamnya," sambungnya.

Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab, Suhail Al Mazroui, memberikan pujian atas terbentuknya LPI meski dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Saya pikir ini mengagumkan, dan saya optimis dengan ini melihat banyaknya perwakilan internasional yang tertarik," ungkapnya.

Ia pun tak menutup kemungkinan untuk UEA juga turut berinvestasi melalui LPI.

"Kami senang dengan pembentukan SWF (LPI), dan kami melihat untuk bekerjasama, dan mengidentifikasi area untuk investasi bukan hanya untuk sektor pemerintah kami, tapi juga sektor swasta," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya