Liputan6.com, Jakarta Di tengah kondisi ekonomi yang perlahan pulih dari dampak pandemi virus Corona, jutaan orang yang mungkin telah berbulan-bulan, atau bahkan setahun, tanpa pekerjaan, kini sedang berjuang mencari peluang kerja baru.
Jika dipandang dari sisi penerima lamaran kerja, resume menjadi salah satu cara efektif yang digunakan dalam mengenal profil pelamar kerja.
Artinya, pelamar perlu mengupayakan adanya pembaharuan dan usaha untuk mempercantik resume serta surat lamaran kerja.
Advertisement
Namun, di tengah prosesnya, umumnya banyak individu yang akan dihadapkan pada tugas yang menantang untuk mencoba menjelaskan gap atau jeda dalam riwayat pekerjaan mereka.
Sementara beberapa pencari kerja mungkin cenderung mengarang alasan ketika membahas perkara ini. Kepala perekrutan global Facebook Miranda Kalinowski mengatakan nasihat terbesarnya kepada pelamar kerja adalah untuk jujur dan "menjelaskannya."
Ini terutama karena banyak manajer perekrutan menyadari bahwa pandemi ini memang berdampak pada tenaga kerja. "Jangan meminta maaf untuk itu dan jangan mencoba menutupinya,” kata dia seperti melansir CNBC, Kamis (6/5/2021).
Sebaliknya, dia menyarankan agar setiap individu yang menghadapi permasalahan ini bersedia meluangkan waktu untuk memikirkan bagaimana menghabiskan hari-hari ketika tidak bekerja. Sehingga mereka dapat menilai keterampilan atau pengetahuan baru yang didapatkan.
"Mungkin tidak langsung terlihat jelas hubungan [keterampilan tersebut] yang dimiliki dengan pekerjaan Anda," lanjutnya, "tetapi, lebih sering daripada tidak, Anda dapat mengembangkan narasi di sekitarnya."
"Misalnya, jika Anda menghabiskan waktu mengajar les di rumah, atau melakukan pengembangan komunitas, atau mempelajari serangkaian keterampilan virtual baru, ini semua adalah hal-hal yang ingin Anda soroti saat Anda menjelaskan gap di resume Anda,” kata Kalinowski.
Saksikan Video Ini
HRD sering ingin tahu apa yang Anda lakukan ketika menganggur
Amanda Augustine, pakar karier untuk layanan penulisan resume bernama TopResume setuju. Faktanya, ketika berhadapan langsung dengan pewawancara, Augustine mengatakan salah satu hal terburuk yang dapat Anda lakukan "adalah tidak memiliki penjelasan sama sekali" untuk jeda pada riwayat pekerjaan Anda.
Sebab, manajer perekrutan sering ingin tahu mengapa Anda menganggur dan apa yang dilakukan dalam jangka waktu tersebut.
Apakah mengasah keterampilan yang telah Anda miliki, mengelola bisnis sampingan, atau bahkan mempelajari keterampilan yang benar-benar baru. Jadi, ketika pertanyaan tersebut terlontar maka manfaatkanlah kesempatan tersebut dengan baik.
Bahkan, jika Anda tidak dapat mengatakan bahwa terlibat dalam kegiatan yang tak kalah bermanfaat, seperti kegiatan sukarelawan, konsultasi dengan mentor, melakukan tutor, atau hal lainnya, Augustine tetap menyarankan untuk memberi tahu manajer perekrutan sesuatu yang masuk akal.
Sehingga, mereka tahu Anda akan menjadi aset berharga bagi perusahaan. Ini, katanya, dapat berupa sesuatu yang sederhana seperti bergabung dengan organisasi profesional untuk menunjukkan bahwa Anda mengetahui apa yang terjadi di bidang Anda atau juga bisa mencerminkan proyek pekerjaan lepas apapun yang Anda lakukan saat Anda tidak bekerja.
Terlepas dari bagaimana Anda menghabiskan waktu pada masa jeda bekerja tersebut, Kalinowski mengatakan, Anda tidak boleh malu untuk membahasnya karena "keterampilan dan pengetahuan yang Anda kumpulkan dari waktu ke waktu" masih dapat membuat Anda menjadi kandidat yang menonjol dan lebih unggul dibanding kompetitor Anda yang lainnya.
Reporter: Priscilla Dewi Kirana
Advertisement