Indonesia Masuk 4 Besar Dunia Penyuntikan Vaksin Terbanyak

Sebanyak 13,4 juta orang sudah disuntik vaksin hingga Selasa kemarin.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Apr 2021, 13:16 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 11:15 WIB
Istora Senayan Jadi Pusat Vaksinasi COVID-19
Petugas menyuntik vaksin Covid-19 kepada lansia saat kegiatan Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19, Jakarta, Senin (15/3/2021). Sentra Vaksinasi Bersama COVID-19 bagi lansia untuk mendorong percepatan program vaksinasi nasional demi mencapai target satu juta vaksin per bulan. (Liputan6.com/Faizal Fanan

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Airlangga Hartarto mencatat, sebanyak 13,4 juta orang sudah disuntik vaksin hingga Selasa kemarin. Angka ini membuat Indonesia menempati posisi kedelapan dunia dengan jumlah suntikan terbanyak.

"(Indonesia juga) termasuk empat besar dunia dalam hal penyuntikan dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin," kata dia dalam Webinar Indonesia Bangkit 2021, secara virtual, Rabu (7/4/2021).

Airlangga mengatakan, pemerintah akan terus melajutkan vakinasi yang sudah dipersiapkan dan ditargetkan mencapai sebanyak 181,5 juta penduduk. Jumlah itu setara dengan 70 persen dari penduduk Indonesia.

"Dan diharapkan ini meningkatkan hard imunity," katanya.

Menteri Koordinator Perekonomian itu menambahkan, saat ini sudah ada dua vaksin yang masuk Indonesia. Pertama yakni Sinovac, yang saat ini juga sudah diproduksi oleh Bio Farma. Dan kedua Antarzeneca yang sudah masuk sebanyak 1,1 juta dosis.

"Sehingga total sudah 5,5 1 juta dosis atau dus dan Indonesia mempersiapkan beberapa jenis vaksin," jelasnya.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemerintah Incar 181 Juta Orang Divaksin Covid-19 hingga Akhir 2021

FOTO: 5.000 Warga Divaksin COVID-19 Secara Drive-Thru di Tangerang
Paramedis memeriksa kondisi kesehatan warga saat vaksinasi COVID-19 secara drive-thru di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu (13/3/2021). Vaksinasi ini diselenggarakan atas kerja sama Pemerintah Kota Tangsel dan perusahaan jasa angkutan online. (merdeka.com/Arie Basuki)

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menargetkan hingga akhir tahun 2021, vaksinasi bisa diberikan kepada 181 juta orang atau 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Hal itu dilakukan untuk kekebalan kelompok atau herd immunity.

“Akhir tahun dapat diberikan kepada 181 juta orang atau 70 persen penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.  Oleh karena itu, tantangan yang sekaligus juga menjadi tugas kita bersama, untuk mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid-19,” kata Wapres dalam Forum Indonesia Bangkit Vol.1 Strategi Sektor Kesehatan Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi, Selasa (6/4/2021).

Lebih lanjut, Wapres menjelaskan, tepat 1 tahun lebih bangsa Indonesia berjuang mengatasi pandemi covid 19. Fokus besar Pemerintah diarahkan untuk penanganan di sektor kesehatan dengan harapan bangsa Indonesia dapat keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi.

Kendati begitu, pandemi memberikan pelajaran baru bagi kita semua. Kata Wapres, pandemi membawa perubahan norma dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Langkah 3M mencuci tangan, menggunakan masker dan menjaga jarak harus tetap diterapkan secara disiplin sebagai upaya memutus rantai penularan virus.

“Saat ini masyarakat global tengah berpacu mengatasi pandemi, dan juga berpacu memproduksi program vaksinasi. Program vaksinasi menjadi gamechanger, terhadap pemulihan kesehatan dan ekonomi,” ujarnya.

Di mana semua negara berusaha mengamankan distribusi dan pasokan, karena ada kekhawatiran negara produsen menahan distribusi vaksin. Indonesia bersama negara-negara lain dan WHO mendukung seruan global untuk membuat perjanjian internasional tentang akses vaksin obat-obatan serta perlengkapan diagnostik untuk mengatasi pandemi secara adil bagi semua masyarakat dunia.

“Kita patut bersyukur upaya diplomasi cepat yang di bukan pemerintah sejak tahun lalu untuk mengamankan pasukan vaksin,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya