Harga Minyak Mentah Indonesia pada Maret 2021 Naik Jadi USD 63,50 per Barel

Harga minyak mentah utama Indonesia jenis Sumatran Light Crude (SLC) bulan Maret 2021 juga naik menjadi USD 64,06 per barel.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Apr 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada Maret 2021 tercatat USD 63,50 per barel. Angka ini naik 5,2 persen atau sebesar USD 3,14 dibandingkan harga Februari 2021 yang di angka USD 60,36 per barel.

Kenaikan harga minyak merupakan dampak dari optimisme pasar atas aktivitas ekonomi di seluruh dunia dan membaiknya permintaan minyak mentah yang didukung dengan pengaturan pasokan minyak mentah yang efektif. Faktor tersebut yang mengerek harga minyak mentah di pasar internasional selama bulan Maret 2021.

"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bulan Maret 2021 ditetapkan sebesar USD 63,50 per barel," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengutip Kepmen ESDM Nomor 64.K/MG.03/MEM.M/2021, di Jakarta, Kamis (8/4/2021).

Harga minyak mentah utama Indonesia jenis Sumatran Light Crude (SLC) bulan Maret 2021 juga naik menjadi USD 64,06 per barel, dari harga sebelumnya di bulan Februari USD 61,42 per barel.

Secara terpisah, Tim Harga Minyak Indonesia menyebut selain optimisme pasar dan membaiknya permintaan minyak mentah, kenaikan harga minyak di pasar internasional juga dipengaruhi kesepakatan OPEC+ untuk melanjutkan pemotongan produksi hingga Bulan April 2021 dan tingkat kepatuhan OPEC+ di bulan Februari 2021 mencapai 113 persen.

"Selain itu, disetujuinya Paket Stimulus AS sebesar USD 1,9 triliun yang diproyeksikan akan meningkatkan ekonomi AS dan ekonomi global pada umumnya," kata Tim Harga Minyak Indonesia.

Merujuk kepada publikasi International Energy Agency (IEA) bulan Maret 2021, disebutkan bahwa permintaan minyak mentah global di Tahun 2021 diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,5 juta barel per hari.

Masih menurut IEA, pasokan minyak mentah global di bulan Februari 2021 turun sebesar 2 juta barel per hari akibat cuaca dingin yang ekstrem di AS dan Arab Saudi melakukan tambahan pemotongan produksi sebesar 1 juta barel per hari.

Kemudian OPEC pada bulan Maret 2021 juga merilis pernyataannya bahwa proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2021 naik sebesar 0,22 juta barel per hari dari 96,05 juta barel per hari menjadi sebesar 96,27 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penyebab Lain

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Penyebab kenaikan lainnya adalah berdasarkan publikasi US Energy Information Administration (EIA) bulan Maret 2021, stok gasoline AS turun sebesar 13 juta barel menjadi 230,5 juta barel dibandingkan stok di bulan Februari 2021.

"Terakhir, jumlah rig di AS mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak bulan November 2020," jelas Tim Harga.

Untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh throughput (tingkat pengolahan) kilang di China mencapai rekor tertinggi sebesar 14,3 juta barel per hari.

Berikut ini adalah perkembangan rata-rata harga minyak dunia di pasar internasional:

- Dated Brent naik sebesar USD 3,41 per barel dari USD 62,22 per barel menjadi USD 65,63 per barel.

- WTI (Nymex) naik sebesar USD 3,30 per barel dari USD 59,06 per barel menjadi USD 62,36 per barel.

- Basket OPEC naik sebesar USD 3,59 per barel dari USD 61,04 per barel menjadi USD 64,63 per barel.

- Brent (ICE) naik sebesar USD 3,42 per barel dari USD 62,28 per barel menjadi USD 65,70 per barel.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya