Distribusi Vaksin Covid-19 ke Bali Terlambat

Provinsi Bali menjadi salah satu yang terus mempercepat vaksinasi

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2021, 19:00 WIB
Realisasikan Target 1 Juta Vaksin, Ratusan Karyawan Ritel Ikuti Vaksinasi Covid-19
Petugas medis bersiap melakukan vaksin Covid-19 untuk karyawan ritel di Lippo Plaza Ekalokasari, Bogor, Jabar, Senin (29/03/2021). Layanan vaksinasi karyawan ritel yang berlangsung 2 hari didukung tenaga medis dari RS Siloam Hospitals Bogor dan 3 Puskesmas Kota Bogor. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kondisi perekonomian di Bali masih terpuruk akibat pandemi Covid-19. Upaya pemerintah memprioritaskan Bali untuk segera pulih dirasa masih belum maksimal.

Pemerintah pusat baru memberikan intervensi kebijakan pada pengendalian penyebaran virus corona. Program tersebut yakni vaksinasi massal bagi pelaku usaha pariwisata di Bali.

"Vaksinasi massal ini sudah ceoat. Sehari bisa sampai 40 ribu orang," kata Koster dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional - Temu Stakeholders di Bali, Jumat (9/4).

Kecepatan proses vaksinasi tersebut menunjukkan keseriusan masyarakat Bali untuk segera bangkit dari pandemi. Sayangnya, kata Koster proses vaksinasi ini pun terpaksa terhambat.

Hal ini disebabkan terjadi keterlambatan distribusi vaksin. Sehingga diperkirakan pelaksanaannya akan terhambat untuk beberapa waktu ke depan.

"Sekarang ini malah vaksinnya dari pusat yang tergambar, sehingga ini tidak akan berjalan sesuai rencana," kata dia.

Meski begitu, Koster menambahkan, tingkat kesembuhan pasien terpapar Covid-19 sudah semakin membaik. Saat ini persentasenya mencapai 93 persen.

"Angka kesembuhan Covid-19 di Bali sekarang sudah mencapai 93 persen," kata dia mengakhiri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menkes: Pengiriman Vaksin AstraZeneca Ditunda Sampai Mei

Ilustrasi Vaksin AstraZeneca (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan belum ada kepastian jadwal kedatangan 100 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca ke Indonesia.

"Jadi ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya,"kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (8/4/2021).

Adanya embargo dari India, menurutnya menghambat kedatangan vaksin yang seharusnya datang lewat kerja sama The Global Alliance for Vaccines and Immunisation (GAVI).

"Nah, yang bermasalah pertama kali adalah yang Covax GAVI karena adanya embargo dari India sehingga suplai AstraZeneca paling besar dari India mengalami hambatan sehingga GAVI merealokasi vaksin yang harusnya kita terima 11 juta di Maret dan April ditunda semuanya di bulan Mei," ujarnya.

Budi mengakui, dari rencana semula 50 juta dosis vaksin yang akan dikirim tahun ini, yang bisa dikirim hanya 20 juta saja.

"Ya terus terang hal itu bukan sesuatu yang bisa kita terima, dan kita langsung melakukan komunikasi dengan pihak AstraZeneca," ujarnya.

Selain itu, Menkes mengatakan khusus selama musim lebaran, pihaknya akan memprioritaskan vaksinasi Covid-19 di kota-kota tujuan mudik dan penduduk lansia yang dominan.

"Kita prioritaskan ke kota-kota tujuan (mudik) yang banyak lansianya," ucapnya.

Berdasar data yang ia terima, terdapat 12 provinsi yang menjadi tujuan mudik Lebaran yaitu Banten, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Lampung, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, dan Bali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya