Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan cadangan dan produksi migas dari aset dan produksi di luar negeri guna menjamin ketahanan energi nasional agar selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun industri.
Direktur Utama Regional 5 Subholding Upstream Pertamina Jhon Anis dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya mengoptimalkan 13 wilayah aset dan produksi di luar negeri di antaranya Malaysia, Irak, Algeria, Gabon, Tanzania, dan Nigeria.Â
Baca Juga
"Sejak awal berdiri hingga kini, kami telah melakukan pengapalan minyak ke Indonesia dengan volume lebih dari 48 juta barel atau senilai lebih dari 2,7 miliar dolar AS," kata Jhon Anis, dikutip dari Antara, Jumat (16/4/2021).
Advertisement
Program yang digadang dengan Bring Barrel Home telah memberikan kontribusi untuk ketahanan energi nasional dengan membawa hasil produksi migas ke Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kilang–kilang Pertamina di dalam negeri. Selain itu, program ini juga memberikan kontribusi terhadap perbaikan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) atau Current Account Deficit.Â
“Program ini untuk mendukung pemerintah dalam menjaga pasokan ketahanan dan kemandirian energi nasional," ujar Anis.
 Dalam menjalankan bisnisnya di luar negeri terhitung sejak tahun 2012, perseroan plat merah ini selalu mempertimbangkan dan mengutamakan aspek keselamatan dan lingkungan.Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengeboran Migas
Aktivitas pengeboran migas menggunakan Smooth Fluid-05 atau SF-05 yang ramah lingkungan dan juga merupakan produk dari Pertamina sendiri.Â
SF-05 adalah cairan base oil yang digunakan untuk menunjang kegiatan pengeboran minyak di lapangan operasi. Produk ini memiliki performa mumpuni untuk berbagai kondisi operasi pengeboran.Â
"Kami akan selalu konsisten untuk berkembang dalam menjalankan bisnis migas di luar negeri, sehingga bisa memberi manfaat positif bagi Pertamina dan BUMN, serta mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional," ujar Anis.
Advertisement