Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI), Ferry Juliantono menyayangkan vaksinasi Covid-19 untuk pedagang pasar belum dilakukan secara menyeluruh. Vaksinasi massal ini baru dilakukan di Pasar Tanah Abang. Padahal jumlah pasar yang ada di Jakarta mencapai ratusan.
"Pasar di Jakarta itu ada 150-an pasar, jadi selain Pasar Tanag Abang itu juga harus (dilakukan vaksinasi massal)," kata Ferry dalam Dialog Rabu Utama: Geliat Transaksi Setelah Vaksinasi, Jakarta, Rabu (21/4).
Ferry juga mengkritik tayangan testimoni vaksinasi di Pasar Tanah Abang yang menampilkan pedagang pasar yang terlihat dari kalangan menengah atas dan masih muda. Padahal seharusnya, vaksinasi diberikan kepada masyarakat yang memang melakukan interaksi langsung dengan pembeli .
Advertisement
"Pedagang itu juga relatif sejahtera, harusnya mereka yang interaksi dengan masyarakat secara intens," kata dia.
Tak hanya itu, Ferry mengaku kecewa vaksinasi massal kepada pelaku pasar tidak menjadi prioritas. Pedagang pasar baru mendapatkan vaksinasi setelah dilakukan imunisasi kepada tim medis, TNI-Polri dan orang lanjut usia.
"Lansia sudah, anak muda sudah, tapi perdagangan pasar ini belakangan," ungkap Ferry.
Begitu juga dengan pembiayaan. Pedagang pasar mendapatkan insentif atau stimulus dari pemerintah yang paling belakang. Padahal, menurut Ferry, pedagang pasar merupakan garda utama dalam perputaran ekonomi. Sebab mayoritas pedagang pasar merupakan pelaku UMKM.
"Pedagang pasar ini garda utama. Mereka tetap bertahan meskipun perusahaan ritel yang mendapatkan insentif pajak," kata dia.
Â
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Anggaran Vaksinasi Cs Tembus Rp 130 T, Bisa Buat Bangun Apa Saja?
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut, anggaran yang dialokasikan untuk mendanai vaksinasi, perawatan, serta testing dan tracing Covid-19 cukup fantastis. Di mana jumlahnya mencapai sebesar Rp130,03 triliun.
"Dana yang sangat besar. Dana ini setara dengan pembangunan 9.352 km jalan atau pembangunan 293.222 m jembatan, atau pembangunan 67.708 unit sekolah," kata Sri Mulyani dikutip dari laman Facebooknya, Rabu (21/4).
Anggaran yang besar itu merupakan bentuk keseriusan Pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Sebab ini tidak hanya menyangkut hidup manusia, tapi juga keberlangsungan pembangunan negara Indonesia.
Akan tetapi, anggaran yang sangat besar ini tidak akan maksimal manfaatnya jika tidak didukung oleh keseriusan seluruh lapisan masyarakat dalam menjaga disiplin kesehatan.
"Baik yang telah divaksinasi maupun yang masih menunggu divaksin, ayo selalu waspada terhadap penyebaran Covid-19," katanya.
"Kita tetap patuhi protokol kesehatan dan terapkan 3M!," seruan Sri Mulyani.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement