Astra Masuk Bisnis Dompet Digital Lewat AstraPay

Langkah Astra untuk melebarkan sayap bisnis di sektor dompet elektronik ini untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi dompet digital, e-wallet, pembayaran dengan QR Code
Ilustrasi dompet digital, e-wallet, pembayaran dengan QR Code. Kredit: David Dvořáček via Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) akan masuk bisnis dompet digital di Indonesia lewat AstraPay. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Astra International, Suparno Djasmin.

"Jadi, betul bahwa bisnis apa aja itu ada persaingan. Termasuk untuk uang elektronik ini yang Astra masuki tentu pasti ada persaingannya," ungkapnya dalam sesi teleconference RUPST ASII 2021, Kamis (22/4/2021).

Suparno mengungkapkan, keputusan Astra untuk melebarkan sayap bisnis di sektor dompet elektronik ini untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Diantaranya dengan melengkapi ekosistem melalui layanan pembayaran secara digital.

"Itulah tujuan utama daripada Astra masuk ke dalam layanan dompet digital ini dengan harapan kita bisa meluaskan pelayanan kepada pelanggan-pelanggan Astra. Seperti melalui e-money ini (AstraPay)," tekannya.

Adapun, kata Suparno, AstraPay sendiri memiliki beberapa keunggulan layanan dibandingkan sejumlah dompet digital yang telah lebih dahulu beredar di pasaran saat ini. Diantaranya, bisa dipakai pelanggan untuk pembayaran kendaraan. "Kita ingin diferensiasinya kepada mobility atau transportation," terangnya.

Keunggulan lainnya, Astrapay bisa terintegrasi terhadap seluruh ekosistem pembayaran di ASII. Termasuk untuk asuransi.

"Jadi, itu yang menjadi fokus (AstraPay) saat ini sebagai salah satu diferensiasi strateginya," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kian Digemari, Disimak Deretan Dompet Digital yang Tumbuh di Kuartal I-2021

Ilustrasi dompet digital. Dok: linkedin.com
Ilustrasi dompet digital. Dok: linkedin.com

Sebelumnya, Pemakaian transaksi uang elektronik menggunakan aplikasi dompet digital atau e-wallet kian digemari masyarakat. Ini terlihat semakin populernya pemakaian dompet digital dalam berbagai bentuk transaksi sehari-hari.

Selain menawarkan aspek lebih praktis, aman, cepat, dan menguntungkan, penggunaan e-wallet juga dianggap lebih aman dan sesuai dengan protokol kesehatan di kala pandemi belum usai.

Survei konsumen secara online yang dilakukan Snapcart selama kuartal 1 tahun 2021, menemukan beberapa e-wallet yang mencatatkan pertumbuhan.

Diketahui, ShopeePay menjadi brand e-wallet yang paling diingat, paling sering digunakan, dan paling disukai konsumen Indonesia. Di mana mengambil porsi lebih dari 38 persen pasar transaksi e-wallet di Indonesia, baik online maupun offline.

"ShopeePay boleh dibilang pendatang baru,” ujar Astrid Williandry, Direktur Snapcart Indonesia dalam keterangannya, di Jakarta (24/3/2021).

Hasil survei Snapcart berdasarkan data jumlah pengguna e-wallet pada bulan Maret 2021, ShopeePay merupakan e-wallet yang paling banyak digunakan (76 persen), disusul Gopay (57 persen), Ovo (54 persen), Dana (49 persen), dan LinkAja (21 persen).

“Dari hasil survey, lima brand ini yang paling banyak digunakan konsumen dalam melakukan pembayaran dengan uang digital. Mereka sangat populer karena rajin melakukan promosi dan menjalin kerja sama dengan berbagai macam merchant,” tambah Astrid Williandry.

Hasil Survei Lainnya

Sementara terkait data frekuensi penggunaan e-wallet untuk pembayaran digital dalam 3 bulan survei, ShopeePay merupakan e-wallet yang paling sering digunakan (10,7X) secara frekuensi pembayaran uang digital melalui platform online maupun offline yang dilakukan dalam satu bulan. Diikuti Ovo (7,3X), Dana Dana (7,2X%), serta Gopay dan LinkAja (masing-masing 7,1X).

Dari data nominal omset rata-rata per bulan transaksi e-wallet dari lima brand terkemuka tersebut di atas terlihat penguasaan pasar transaksi e-wallet dari ShopeePay juga terus meningkat di pembuka tahun 2021.

Data Maret 2021 menunjukkan bahwa ShopeePay berhasil mengambil 38 persen porsi total pangsa pasar transaksi e-wallet, diikuti oleh Ovo (19 persen), Gopay (19persen), Dana (17 persen), dan LinkAja (7 persen).

Dalam survei Snapcart, responden juga diminta untuk memilih brand e-wallet yang paling membantu dan mempermudah konsumen dalam berbelanja online.

Pada Maret 2021, ShopeePay muncul menjadi pilihan utama konsumen (59%), diikuti oleh Ovo (18%), Gopay (9 persen), Dana (10 persen), dan LinkAja (4 persen).

Temuan ini juga sejalan dengan hasil pertanyaan tentang e-wallet yang paling dipercayakan oleh konsumen.

Di mana ShopeePay berhasil menjadi kepercayaan konsumen Indonesia (39 persen), diikuti Ovo (18 persen), Dana (18 persen), Gopay (17 persen), dan LinkAja (9 persen).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya