Harga Patokan Ekspor Terbaru Minyak Sawit Mentah dan Biji Kakao di Mei 2021

Adapun penetapan harga referensi CPO dan kakao ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2021, 15:29 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2021, 15:29 WIB
Sawit
Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh 2019 menyebut terdapat 61 perusahaan kelapa sawit di provinsi itu. Sebanyak 39 diantaranya masih beroperasi, delapan dalam tahap pembangunan, dan 14 lainnya dinyatakan kolaps. (Liputan6.com/ Rino Abonita)

Liputan6.com, Jakarta Harga referensi produk crude palm oil (CPO) atau sawit untuk penetapan bea keluar (BK) periode Mei 2021 adalah USD 1.110,68/MT. Harga referensi tersebut meningkat USD16,85 atau 1,54 persen dari periode April 2021, yaitu sebesar USD 1.093,83/MT.

Adapun penetapan harga referensi ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

“Saat ini harga referensi CPO kembali meningkat dan melampaui jauh threshold USD 750/MT. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 144/MT untuk periode Mei 2021,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Didi Sumedi di Jakarta, Minggu (2/4).

BK CPO untuk Mei 2021 merujuk pada Kolom 9 Lampiran I Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 166/PMK.010/2020 sebesar USD 144/MT. Nilai tersebut berubah dari BK CPO untuk periode April 2021, yaitu sebesar USD 116/MT.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Ini


Harga Kakao

Ilustrasi Bubuk Kakao
Ilustrasi Bubuk Kakao (pixabay.com)

Sementara, harga referensi biji kakao pada Mei 2021 tercatat sebesar USD 2.415,54/MT atau turun 5,83 persen atau USD 149,46 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar USD 2.565/MT, berdampak pada menurunnya HPE biji kakao pada Mei 2021 menjadi USD 2.130/MT, turun 6,41 persen atau USD 146 dari periode sebelumnya yaitu sebesar USD 2.276/MT.

Peningkatan harga referensi CPO disebabkan oleh menurunnya produksi CPO secara global, sementara penurunan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan oleh penurunan permintaan akibat dari menurunnya kualitas kakao. Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada Kolom 2 Lampiran I Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020.

HPE produk kayu dan kulit tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, sehingga BK komoditas kayu dan kulit sama dengan bulan sebelumnya. BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No.166/PMK.010/2020.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya