Korporasi Lebih Gampang Dapat Pinjaman Perbankan Ketimbang UMKM

OJK mengakui perekonomian nasional banyak ditopang sektor UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 20:05 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2021, 20:05 WIB
UMKM Surabaya
UMKM milik Andy Hwantono, warga Dukuh Setro 7A nomer 21 Surabaya, yang biasanya membuat tas kini banting setir membuat membuat baju hazmat atau Alat Perlindungan Diri (APD). (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui perekonomian nasional banyak ditopang sektor UMKM. Secara entitas pun, pelaku usaha UMKM bisa mencapai 98 persen dari pelaku usaha di Indonesia.

Namun sayangnya secara aset, pelaku usaha UMKM masih kalah dari korporasi. Sedangkan indikator pertumbuhan kredit banyak ditopang kredit korporasi ketimbang pelaku UMKM.

"Pengungkit utama pertumbuhan kita dari kredit ke sektor usaha. UMKM ini jumlahnya bisa 98 persen tapi dari sisi aset atau tiket size pembiayaan lebih kecil dibandingkan perusahaan menengah atas," kata Kepala Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi, OJK, Enrico Hariantoro dalam Webinar Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi, Jakarta, Selasa (4/5).

Kepemilikan aset pelaku UMKM yang lebih kecil dari perusahaan atau korporasi ini yang membuat pertumbuhan kredit dari sektor ini terbatas. Apalagi perbankan memiliki kriteria khusus untuk pemberian modal kerja.

Akibatnya, peluang pembiayaan modal kerja dari perbankan lebih banyak mengalir kepada korporasi yang jumlah entitasnya tidak sebanyak pelaku UMKM.

"Perusahaan menengah hingga korporasi ini jumlah entitasnya kecil tapi tiket size untuk pembiayaan besar," kata Enrico.

Di sisi lain, perusahaan besar menahan diri untuk mengajukan pembiayaan modal kerja. Sebab melihat situasi dan kondisi terkini masih memberikan ketidakpastian. Terganggungnya sisklus ekonomi ini berdampak pada pelemahan ekonomi.

"Itu yang terjadi saat pandemi, sektor produksi manufaktur turun drastis dan menyebabkan pelemahan ekonomi," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menkominfo Minta E-commerce Sediakan Porsi yang Cukup untuk UMKM

Halal Park Senayan
Pengunjung melihat produk UMKM dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI saat Launching Halal Park di Senayan Jakarta, Selasa (16/4). Halal Park yang akan bertransformasi menjadi Halal Distrik didesain menjadi ekosistem bagi pelaku industri gaya hidup halal di Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyambut baik Hari Bangga Buatan Indonesia yang telah ditetapkan pada 5 Mei 2021. Penetapan ini berdasarkan kesepakatan bersama antara Kementerian Perdagangan (kemendag) dengan Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA).

“Baru saja kita menyaksikan bersama-sama penandatanganan kesepakatan bersama antara Kementerian Perdagangan, Kementerian kominfo dan asosiasi e-commerce dalam rangka memberikan dukungan yang kuat dari pemerintah Kementerian dan lembaga dan pelaku usaha,” kata Menkominfo Johnny, dalam bincang FMB9ID_IKP Semakin Bangga Buatan Indonesia 2021, Senin (3/5/2021).

Berdasarkan keputusan bersama ini maka Kominfo diberikan amanat untuk melaksanakan tugas diseminasi informasi menyangkut bangga buatan Indonesia. Oleh Karena itu ia meminta kepada seluruh e-commerce di Indonesia untuk bekerjasama untuk menyediakan porsi yang cukup bagi pusat promosi bagi UMKM.

“Tentu saya minta untuk bekerjasama tidak saja lembaga lembaga penyiaran media pers, tapi juga untuk menyediakan porsi yang cukup bagi pusat promosi dan literasi aktivitas besar nasional kita di sektor Hilir digital yaitu promosi akan bangga buatan Indonesia, membeli, dan menggunakan serta bangga atas barang yang kita beli sendiri,” jelasnya.

Menkominfo menjelaskan, alasan Hari bangga buatan Indonesia ditetapkan bersamaan dengan bulan suci Ramadhan ini diharapkan memberikan banyak berkah bagi semuanya, termasuk berkah di sektor e-commerce maupun berkah bagi UMKM.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya