Mudik Dilarang, Bagaimana Nasib Biro Perjalanan Wisata?

Bisnis biro perjalanan wisata mengalami keterpurukan dan belum bangkit hingga kini.

oleh Athika Rahma diperbarui 16 Mei 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2021, 07:00 WIB
Puluhan Mobil Travel Gelap
Seorang pewarta mengambil gambar mobil travel gelap yang disita di halaman Polres Metro Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). Satlantas Polres Metro Bekasi mengamankan 32 travel gelap yang masih beroperasi saat larangan mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Biro perjalanan wisata tidak luput dari dampak pandemi. Setahun lebih sejak Covid-19 menyebar di Indonesia, bisnis perjalanan wisata tidak kunjung bergerak.

Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Budijanto Ardiansjah mengatakan, kondisi stagnan ini masih dirasakan bisnis perjalanan wisata baik dengan atau tanpa kebijakan pencegahan penyebaran virus.

"Sama saja tidak berpengaruh. Baik pembatasan mudik ataupun dibolehkannya wisata lokal, tidak memberikan efek bagi biro perjalanan wisata," ujar Budi saat berbincang dengan Liputan6.com, seperti ditulis Minggu (16/5/2021).

Budi melanjutkan, sejak pandemi menghantam Indonesia, bisnis biro perjalanan wisata mengalami keterpurukan dan belum bangkit hingga kini. Masyarakat masih banyak yang belum berwisata baik karena kemauan sendiri atau karena kebijakan pemerintah.

"Memang kondisi ini masih sangat tidak memungkinkan. Ini sangat memukul usaha pariwisata terutama biro perjalanan," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Paket Wisata

Puluhan Mobil Travel Gelap
Petugas polisi memeriksa mobil travel gelap yang disita di halaman Polres Metro Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). Satlantas Polres Metro Bekasi mengamankan 32 travel gelap yang masih beroperasi saat larangan mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Segala cara ditempuh agar bisnis ini dapat bangkit kembali, termasuk menyediakan paket wisata bagi para pelancong. Nyatanya, dampak yang dihasilkan juga tidak siginifikan.

"Belum ada pembelian paket wisata yang signifikan. Semuanya masih wisata lokal alias road trip. (Road trip) nggak ada progress juga," ujarnya.

Tentunya, masalah ini hanya dapat diselesaikan jika pandemi Covid-19 selesai. Vaksinasi digadang menjadi game changer yang bakal mendongkrak kembali aktivitas bisnis di sektor pariwisata.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya