Menteri Teten: Struktur Ekonomi Kita Berbahaya, Gemuk di Mikro Tapi Tengah Kosong

Teten Masduki menilai, kondisi ini sangat berbahaya dari sisi struktur ekonomi. Gemuknya pelaku usaha mikro membuatnya menjadi rawan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Mei 2021, 12:15 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2021, 12:15 WIB
Menkop UKM Dorong Pelaku UMKM Terus Berinovasi Menangkap Peluang Saat Pandemi
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki ingin agar para pelaku Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi mendorong PDB. Salah saru caranya dengan menembus pasar ekspor.

"Kita ingin kontribusi UMKM ke ekspor bisa dorong PDB," kata Teten Masduki dalam acara Halalbihalal Bersama Menteri Koperasi dan UKM dan Pejabat Eselon I dan II Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (17/5/2021).

Dia menjelaskan, komposisi pelaku UMKM dalam dunia bisnis mencapai 99 persen. Namun, kontribusi terhadap ekspor sangat rendah. Sebaliknya, dari persentase pelaku industri yang hanya 1 persen sektor memberikan kontribusi yang lebih tinggi.

"Kontribusi ekspor UMKM ke PDB masih kecil, kalau sama industri besar yang jumlahnya kurang dari 1 persen, ini PR kita juga," ungkap Teten Masduki.

Lebih jauh Teten menilai, kondisi ini sangat berbahaya dari sisi struktur ekonomi. Gemuknya pelaku usaha mikro membuatnya menjadi rawan. Sebab pelaku UMKM kelas kecil dan menengah masih sedikit.

"Struktur ekonomi kita ini berbahaya, gemuk di mikro sampai 99 persen lebih dan di tengah kosong, pelaku kecil dan menengah ini hampir kosong," kata Teten Masduki.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembiayaan

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Kementerian Koperasi dan UKM mengajak para pelaku UMKM yang telah siap mengekspor untuk memanfaatkan Generalized System of Preference (GSP). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laporan yang diterima Teten dari Bank Himbara menunjukkan pelaku usaha kecil dan menengah saat ini kurang mengakses pembiayaan perbankan. Hal ini tidak terlepas dari kondisi ekonomi yang masih terdampak pandemi Covid-19 sehingga berdampak pada produktivitas.

Untuk itu, strategi yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM yakni mendorong transformasi pelaku UMKM. Tujuannya agar UMKM menjadi lebih maju, berdaya saing, dan memiliki kapasitas yang berkembang.

Saat ini pihaknya telah melakukan pendataan. Salah satunya UMKM skala wirausaha sudah ada 3,4 persen dari total UMKM yang didata pemerintah. Mereka ini yang akan terus didorong agar kapasitas usaha memiliki daya saing.

"Ke depan produk mereka juga punya daya saing, isu ini yang harus kita solusikan," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya