BPS Rilis Ekspor Pertanian Tumbuh Positif Sebesar 18,98 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan ekspor Indonesia pada periode April 2021. Hasilnya terjadi pertumbuhan positif yakni 18,98 persen year on year.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 27 Mei 2021, 09:58 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2021, 18:34 WIB
Peluncuran ekspor hasil pertanian dari Jawa Timur ke 27 negara oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram @erickthohir)
Peluncuran ekspor hasil pertanian dari Jawa Timur ke 27 negara oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Instagram @erickthohir)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan ekspor Indonesia pada periode April 2021. Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menyebutkan nilai ekspor pertanian mengalami pertumbuhan positif, yakni 18,98 persen year on year.

Menurutnya, kenaikan itu terjadi karena komoditas tanaman obat aromatik, rempah, lada hitam dan cengkeh turut naik dan tumbuh meyakinkan.

"Kalau kita bandingkan dengan April 2020, maka eskpor pertanian di bulan april 2021 ini mengalami peningkatan yang cukup besar, yakni 18,98 persen," ujar Suharyanto dalam keteranganya rilisnya, Kamis (20/5).

Adapun total ekspor pertanian jika dikumulatifkan selama Januari-April 2021 juga mengalami peningkatan besar, yakni 15,75 persen. Dengan demikian total ekspor secara keseluruhan dari Januari sampai April 2021 mencapai 67,38 miliar dolar. Angka tersebut, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 24,96 persen.

"Kalau dilihat dari sektornya, seluruh sektor memang menunjukan angka yang sangat bagus, terutama sektor andalan seperti pertanian. Ini menunjukan bahwa proses pemulihan ekonomi Indonesia berjan dengan baik," kata Suharyanto.

 

Peningkatan Berbagai Komoditas

Cengkeh
Komoditas tanaman obat aromatik, rempah, lada hitam dan cengkeh turut naik dan tumbuh meyakinkan. (istimewa)

Suharyanto menambahkan dengan kenaikan tersebut nilai ekspor Indonesia pada April 2021 meningkat hingga 18,48 miliar dolar atau 0,69 persen jika dibandingkan maret 2021 atau secara year on year mencapai sebesar 51,94 persen.

"Padahal banyak yang memprediksi ekspor pada April tahun ini akan turun. Namun pada kenyataanya naik. Ini menunjukan bahwa performa ekspor pada bulan April 2021 sangat bagus dan sangat difensif, terlebih karena adanya permintaan peningkatan dan kenaikan harga berbagai komoditas. Tentunya ke depan kita semua berharap bahwa kondisi ini akan tetap terjaga dan meningkat lebih tajam lagi," katanya.

Berkaitan dengan hal ini, perkembangan upah nominal buruh tani pada bulan ini juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 0,28 persen yang dihitung berdasarkan MtoM. Sedangkan upah riil pada bulan yang sama naik sebesar 0,01 persen.

 

Gerakan Tiga Kali Ekspor

Kepala Biro Humas Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan saat ini Kementan terus melakukan genjotan ekspor melalui berbagai program. Salah satunya Gerakan Tiga Kali Ekspor atau yang biasa disebut Geratieks.

"Program tersebut adalah gagasan Bapak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan sekaligus mengukur kemampuan kerja agar tidak biasa. Tentu kita berharap ekspor kita makin meningkat lagi kedepanya," tutupnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya