Bio Farma Jamin Harga Vaksin Gotong Royong di Bawah Rp 1 Juta, Ini Rinciannya

Harga vaksinasi Gotong Royong untuk karyawan swasta dan BUMN tersebut sebesar Rp 439.570 untuk satu kali penyuntikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2021, 18:37 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 18:15 WIB
FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong
Pekerja swasta disuntik vaksin COVID-19 oleh petugas medis saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksinasi Gotong Royong memfasilitasi badan usaha yang mau membeli vaksin untuk karyawannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir membocorkan harga vaksin Covid-19 program vaksinasi Gotong Royong. Menurutnya, harga vaksinasi untuk karyawan swasta dan BUMN tersebut sebesar Rp 439.570 untuk satu kali penyuntikan sebagaimana ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

"Tarif yang ditetapkan oleh Menkes yaitu untuk vaksin sendiri sebesar Rp 321.660 dan layanan vaksinasi sebesar Rp 117.910. Artinya total untuk satu kali penyuntikan vaksin gotong royong itu sebesar Rp 439.570 dan itu sudah berjalan," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5).

Dengan demikian, dipastikan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendaftarkan satu orang karyawannya dalam program Vaksin Gotong Royong masih di bawah Rp1 juta. Mengingat, total biaya untuk dua kali penyuntikan tersebut mencapai Rp 879.140 untuk dua kali suntikan.

Adapun, saat ini, jenis vaksin Covid-19 yang digunakan pemerintah dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) baru tersedia sebanyak satu jenis. Yaitu, vaksin Sinopharm.

Kendati demikian, Bio Farma menyebut bakal ada dua jenis vaksin tambahan asal China untuk mendorong percepatan program vaksin Gotong Royong. Yakni vaksin Sinopharm dan CanSino.

"Dari keputusan Menkes yang kita terima, sampai saat ini ada dua jenis vaksin yang sudah disetujui untuk menjadi bagian dari vaksinasi gotong royong yaitu Sinopharm dari China dan CanSino dari China. Ada satu yang sedang diproses EUA dengan BPOM, tentunya kita menunggu proses lebih lanjut nanti untuk supply agreement-nya," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diprotes Mahal, Vaksin Sinopharm untuk Vaksinasi Gotong Royong Diklaim Termurah Kedua dari Negara Lain

FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong
Petugas memeriksa tekanan darah pekerja swasta saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksinasi Gotong Royong memfasilitasi badan usaha yang mau membeli vaksin untuk karyawannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pemerintah telah memulai pemberian vaksin gotong royong. Harga vaksin gotong royong ditetapkan sebesar Rp 879.140 per orang untuk dua kali vaksin.

Harga vaksin gotong royong tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK 01. 07/Menkes/4643/2021.  

Harga tersebut berdasarkan perhitungan harga per dosis vaksin sebesar Rp 321.660. Berikut ditambahkan tarif maksimal pelayanan vaksinasi Rp 117.910 per dosis. Adapun harga ini banyak mendapat kritik karena dianggap kemahalan.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, harga vaksin Sinopharm untuk gotong-royong sebesar Rp321.660 per dosis merupakan termurah kedua dibanding negara lain. Bahkan, dibandingkan China harga Indonesia masih jauh lebih murah.

"Vaksin kita ini, Sinopharm kita ini, nomor dua termurah dibandingkan negara negara lain. Bahkan harga di negara asalnya China, per dosis USD31, kita USD19-17 per dosis," ujar Arya dalam diskusi daring, Jakarta, Jumat (21/5/2021).

Pengadaan vaksin sendiri, hanya boleh dilakukan oleh BUMN yang dilakukan oleh Biofarma. Sementara penyuntikannya dilakukan oleh rumah sakit swasta sesuai dengan aturan yang diterapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sesuai aturan bahwa yang boleh mangadakan vaksin hanya BUMN. Kemudian Kementerian BUMN yang boleh melakukan impor vaksinasi adalah Biofarma tapi penyuntikannya oleh swasta," kata Arya.

Tak Ada Kewajiban Ikut

FOTO: Pekerja Swasta Ikuti Program Vaksinasi Gotong Royong
Pekerja swasta disuntik vaksin COVID-19 oleh petugas medis saat program Vaksinasi Gotong Royong di Sudirman Park Mall, Jakarta, Rabu (19/5/2021). Vaksin yang disuntikkan dalam program Vaksinasi Gotong Royong adalah Sinovam. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Arya melanjutkan, program Vaksin Gotong Royong bukan suatu kewajiban bagi perusahaan. Program ini hanya mengakomodir keinginan para pengusaha untuk ikut serta membantu mempercepat vaksinasi Virus Corona di Indonesia.

"Ini Vaksin Gotong Royong seperti kalau ada bencana, mau nyumbang silahkan, nggak mau nyumbang nggak ada masalah. Tak ada kewajiban bagi perusahaan untuk ikutan," katanya.

Bagi masyarakat yang tidak mengikuti program ini, tetap bisa mendapatkan vaksin gratis dari pemerintah. Namun harus bersabar sebab vaksin gratis dilakukan secara bertahap.

"Mereka ada dilayani vaksinasi gratis yang diberikan pemerintah. Bagi pengusaha, ini ada dua alternatif. Pertama, mereka membantu untuk percepatan gotong royong. Tapi kalau mereka tidak ikut mereka disertakan vaksin gratis. Karena ada tahapan itu," tandasnya.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya