Canda Sri Mulyani ke Pegawai Kemenkeu: Kamu Tambah Kerjaan Tapi Jangan Minta Tukin Lagi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berkesempatan berdialog dengan pegawai Kementerian Keuangan yang menjadi finalis lomba Bedah Data APBD.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2021, 15:55 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2021, 15:55 WIB
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Perubahan Pengelompokan/Skema Barang Kena Pajak
Menkeu Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021). Rapat membahas konsultasi terkait usulan perubahan pengelompokan/skema barang kena pajak berupa kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berkesempatan berdialog dengan pegawai Kementerian Keuangan yang menjadi finalis lomba Bedah Data APBD yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK). Dalam kesempatan itu dirinya banyak mendengarkan masukan dari para finalis.

Salah satunya dari Agung GASPOL. Finalis yang beranggotakan tiga orang ini berasal dari lingkungan Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) DJP Kementerian Keuangan. Ketiganya memberikan pemaparan mengenai 'Alona' atau Alokasi, Outcome dan Anomali.

Kepada Sri Mulyani, Agung meminta agar Kementerian Keuangan dan Kementerian Lembaga lain memperbanyak diklat untuk pelatihan IT, utamanya dalam mempelajari data analitik. Sehingga dari yang dasarnya bukan IT, bisa ikut belajar data analitik.

"Usulan juga nanti di Kemenkeu atau di KL lain agar diklat-diklat diperbanyak yang mungkin basiknya tidak dari IT tapi bisa," pinta Agung kepada Sri Mulyani, dalam lomba Bedah Data APBD, secara virtual, Selasa (8/6/2021).

Mendengar permintaan tersebut, Bendahara Negara itu langsung mengabulkan. Sri Mulyani langsung meminta Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) dan direksi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) menambah kurikulum terkait dengan data analitik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diawasi Wamenkeu

Sri Mulyani Mencatat, Defisit APBN pada Januari 2019 Capai Rp 45,8 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bahkan rencana penambahan kurikulum di STAN ini juga akan diawasi oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Namun, Sri Mulyani tak menyebut kapan pastinya data analitik akan ditambahkan dalam kurikulum STAN.

"Permintaan kamu akan saya kabulkan langsung hari ini. Saya akan minta Pak Andin dan Direktur STAN untuk kamu diminta mikirin bagaimana kita tambah data analitik di STAN. Udah kamu bertanggungjawab saja untuk generasi yang akan datang," jelasnya.

Tugas baru yang diberikan oleh Agung tersebut menjadi pekerjaan tambahan baru. Atas dasar itu, Sri Mulyani berkelakar kepada Agung agar tidak meminta tunjangan kinerja tambahan atas tugas baru tersebut.

"Jadi kamu tambah kerjaan jangan minta tukin lagi ya," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya