Liputan6.com, Jakarta Setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2020, aktivitas di Pelabuhan Patimban langsung dimulai. Di tengah pembangunan Pelabuhan Patimban yang terus berlangsung, aktivitas bongkar muat kendaraan sudah dapat dilakukan.
Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Patimban terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan dan aktivitas di Pelabuhan Patimban yang berada di Subang, Jawa Barat tersebut.
Baca Juga
Kepala Kantor KSOP Patimban, Hery Purwanto mengungkapkan Pelabuhan Patimban saat ini melayani angkutan LDF (Long Distance Ferry) kapal roll on-roll off atau RORO yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Advertisement
Adapun rute tujuan penyeberangan saat ini adalah Pelabuhan Panjang di Lampung dan Pontianak.
“Saat ini memang ada 2 (dua) rute dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah,” kata dia.
Dengan adanya Pelabuhan Patimban, kini warga Subang dari wilayah Pantura, Jawa Barat dan sekitarnya bisa mengirim barang atau kendaraannya menuju Lampung atau Pontianak dengan lebih efisien.
“Kalau dulu kan jauh harus ke Tanjung Priok dulu. Sekarang jadi dekat karena sudah ada Pelabuhan Patimban,” ujarnya.
Herry mengungkapkan, pengguna layanan terbanyak saat ini adalah pengiriman barang dan logistik dari Jepara dan daerah sekitarnya. Adapun rute Lampung dilayani sebanyak 2 kali seminggu dan tujuan Pontianak 2 minggu sekali.
“Mereka kirim barang pake truk, truknya naik kapal di Pelabuhan Patimban,” ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jumlah Penumpang Terus Naik
Hingga saat ini, Pelabuhan Patimban telah 59 kali melayani angkutan kendaraan. Diawali dengan penumpang naik hanya 1 (satu) orang dengan muatan 129 kendaraan di bulan Januari dan penumpang turun 36 orang dan bongkar kendaraan sebanyak 29 unit.
“Manifest yang tercatat sebagai penumpang ini adalah driver dan kondektur kendaraan,” jelasnya.
Selanjutnya tercatat 76 orang penumpang naik dengan muatan 212 kendaraan di bulan Februari dan 167 orang penumpang turun dengan bongkar kendaraan sebanyak 102 unit.
Selanjutnya, di bulan Maret penumpang naik bertambah menjadi 203 orang dengan muatan kendaraan sebanyak 419 unit dan penumpang turun sebanyak 208 orang dengan bongkar kendaraan sebanyak 166 unit.
Di bulan April penumpang naik 190 orang dengan muatan kendaraan sebanyak 353 unit dan penumpang turun sebanyak 201 orang dengan bongkar kendaraan sebanyak 131 unit.
Terakhir, bulan Mei penumpang naik tercatat sebanyak 202 orang dengan muatan kendaraan sebanyak 350 unit dan penumpang turun sebanyak 172 orang dengan bongkar kendaraan sebanyak 111 unit.
“Jadi setiap bulannya sudah mulai ramai angkutan bongkar muat kendaraan ini,” ungkap Hery.
Hery mengungkapkan, kapal yang tiba pada hari senin 7 Juni kemarin dari Pelabuhan Panjang dengan bongkar muatan 35 Kendaraan dan 51 orang dengan rincian Truk Gol II A 1 unit, Truk Gol IV A 1 unit, Truk Gol IV B 1 unit, Truk Gol V B 4 unit dan Truk Gok VI B 28 Unit.
“Malam ini kapal Ferrindo 5 berangkat menuju Pontianak membawa 38 unit kendaraan dan Penumpang (driver dan kondektur ) sebanyak 58 orang,” ungkapnya.
Advertisement
Sampak Positif ke Ekonomi Sekitar
Dengan mulai banyaknya aktivitas di Pelabuhan Patimban, diharapkan dapat memberi dampak positif terhadap masyarakat sekitar, terutama dari segi perekonomian.
“Kehadiran lintas penyeberangan ini dapat mendorong pertumbuhan dan pelayanan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan di wilayah Provinsi Jawa Barat, Lampung dan sekitarnya serta memberikan multiplier effect pada perekonomian di Jawa Barat dan Lampung,” ujarnya.
Hery mengungkapkan saat ini Sumber Daya Manusia (SDM) Pelabuhan Patimban memprioritaskan tenaga kerja lokal atau setempat.
“Jadi otomatis keberadaan Pelabuhan Patimban ini telah menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka pengangguran,” tutupnya.