Ekspor Otomotif Indonesia Naik 35,67 Persen di Januari-April 2021

Sektor otomotif merupakan sektor yang menempati peringkat ke-6 terbesar ekspor nonmigas pada periode Januari-April 2021 sebesar USD 3,13 miliar.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Jun 2021, 13:10 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2021, 13:10 WIB
Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Pekerja mengecek mobil baru siap ekspor di IPC Car Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Plt. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan sektor otomotif merupakan sektor yang menempati peringkat ke-6 terbesar ekspor nonmigas pada periode Januari-April 2021 sebesar USD 3,13 miliar.

Adapun pertumbuhan ekspor sektor otomotif Indonesia mengalami kenaikan sebesar 35,67 persen pada periode Januari-April tahun 2021, dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

“Kalau kita lihat, sektor otomotif mengalami kenaikan sebesar 35,67 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan tanda-tanda yang baik, kalau kita lihat bahwa pasar ekspor masih tumbuh di kuartal pertama tahun 2021 ini,” kata Wisnu dalam Webinar "Sektor Otomotif Nasional : Mengubah Tantangan Menjadi Peluang", Kamis (10/6/2021).

Wisnu mencatat ada 5 besar negara tujuan ekspor otomotif Indonesia, diantaranya Filipina, Vietnam, Thailand, Jepang  dan Saudi Arabia.

Ekspor kita ke negara-negara tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup baik yaitu masing-masing sebesar 41,27 persen  (Filipina), 42,98 persen (Vietnam), 22,01 persen (Thailand), 34,25 persen (Jepang), 8,64 persen (Saudi Arabia) pada kuartal pertama tahun 2021 dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

“Jadi ini cukup menggembirakan bagi kita semua bahwa ekspor sektor otomotif masih tetap tumbuh baik untuk ekspor maupun di dalam negeri,” ujarnya.

Lanjut Wisnu menjabarkan terkait ekspor Indonesia ke Filipina pada tahun 2020 itu mencapai USD 1,57 miliar. Meskipun Filipina merupakan salah satu negara ASEAN yang penanganan pandemi covid-19 belum sebaik negara-negara ASEAN lainnya, namun ekspor Indonesia masih tetap naik ke Filipina.

“Meskipun PDB-nya Filipina menyusut 9,5 persen dibandingkan tahun 2020 karena situasi  lockdown yang berkepanjangan,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Penjualan Mobil di Filipina

Pemerintah Berencana Memacu Aturan Ekspor Industri Otomotif
Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kata Wisni, berdasarkan Asosiasi otomotif di Filipina menyatakan bahwa penjualan otomotif di Filipina pada Februari 2021 turun 2,1 persen dibandingkan bulan yang sama tahun yang lalu.

Kemungkinan disebabkan oleh pemberlakuan provisional safeguards oleh Filipina yang berlaku pada tanggal 1 Februari 2021.

“Namun kalau kita lihat di akhir kuartal pertama 2021, total penjualan kendaraan baik penumpang maupun kendaraan komersial meningkat 9 persen dibandingkan kuartal pertama yang sama di tahun lalu. Jadi kalau kita lihat secara garis besar pasar Filipina ini masih tumbuh sebenarnya. Walaupun nanti ada tantangan yang harus kita hadapi bersama,” pungkasnya.   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya