Rupiah Melemah ke 14.337 per Dolar AS Tertekan Proyeksi Suku Bunga Acuan The Fed

Rupiah dibuka di angka 14.272 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

oleh Andina Librianty diperbarui 17 Jun 2021, 10:25 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 10:25 WIB
FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Rupiah melemah pasca The Fed memajukan proyeksi kenaikan suku bunga acuan. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (17/6/2021), rupiah dibuka di angka 14.272 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.237 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus tertekan ke 14.337 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.272 per dolar AS hingga 14.337 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,05 persen.

"Nilai tukar rupiah bisa tertekan lagi terhadap dolar AS karena sikap bank sentral AS dini hari tadi. Dolar AS dan yield obligasi Bank Sentral AS menguat karena hal tersebut," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (17/6/2021).

The Fed mempercepat proyeksi kenaikan tingkat suku bunga acuan The Fed yang terlihat berpotensi naik 50 basis poin pada 2023. Padahal sebelumnya The Fed memperkirakan baru akan terjadi kenaikan pada 2024.

The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi AS pada 2021 menjadi 3,1 persen dibandingkan proyeksi sebelumnya 2,2 persen, berdasarkan indikator Core PCE Inflation.

Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 91,339, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 91,129.

Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,57 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,569 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lonjakan Kasus Covid-19

FOTO: Wisma Atlet Siapkan Tower Baru untuk Isolasi Pasien OTG COVID-19
WNI yang baru kembali dari luar negeri tiba untuk menjalani isolasi di Wisma Atlet, Pademangan, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2020). Wisma Atlet Pademangan mempersiapkan dua tower tambahan untuk merawat orang tanpa gejala (OTG) COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dari dalam negeri, lanjut Ariston, kenaikan kasus COVID-19 belakangan ini masih berpotensi menjadi momok yang menekan rupiah.

"Hari ini Bank Indonesia akan merilis hasil rapat kebijakan moneternya, yang kemungkinan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunganya untuk mengimbangi potensi tapering dari The Fed," ujar Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.270 per dolar AS dengan potensi menguat di kisaran Rp14.200 per dolar AS.

Pada Rabu (16/6) lalu, rupiah ditutup melemah 13 poin atau 0,09 persen ke posisi Rp14.238 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.225 per dolar AS. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya