Optimistis Bisnis Kontruksi Cerah, PT Dahana Bidik 3 Proyek di 2021

PT Dahana (Persero) membidik bisa mendapat kurang lebih tiga proyek sektor kontruksi di tahun ini.

oleh Tira Santia diperbarui 18 Jun 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2021, 16:00 WIB
PT Dahana (Persero) mengirim produk bahan peledak ke perusahaan asal Negeri Kanguru Johnex Explosives Australia pada 23 April 2020. (Dok Dahana)
PT Dahana (Persero) mengirim produk bahan peledak ke perusahaan asal Negeri Kanguru Johnex Explosives Australia pada 23 April 2020. (Dok Dahana)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dahana (Persero) membidik bisa mendapat kurang lebih tiga proyek sektor kontruksi di tahun ini. Hal ini melihat sektor tersebut mengalami meningkat signifikan.

Direktur Operasi Dahana Bambang Agung mengatakan, terdapat dua proyek konstruksi dengan kategori Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah dikerjakan oleh Divisi Kuari & Konstruksi.

“Saat ini kami sedang membidik 3 proyek lagi. Idealnya hasil yang diharapkan di akhir tahun bisa menambah sekitar Rp 75 miliar hanya untuk sektor konstruksi. Sementara di sektor kuarinya masih menjanjikan dengan penambahan pendapatan di pasar semen tanah air,” kata Bambang Agung, di Jakarta, Jumat (18/6/2021).

Menurutnya, jika melihat tren dari harga Komoditas Bahan Tambang, seperti Batu bara, Nikel dan Emas yang mengalami kenaikan maupun yang stabil, tentunya bagi Dahana menjadi peluang sebagai provider Jasa Drilling & Blasting dan Produsen Bahan Peledak Industri yang sangat dibutuhkan oleh industri pertambangan.

“Menjadi menarik dan tantangan bagi Dahana, karena Manajemen sudah mengintruksikan Divisi Kuari & Konstruksi akan memulai penambahan atau perluasan jasanya, yaitu Loading & Hauling yang masih satu area pekerjaan atau lanjutan dari Drilling & Blasting,” ujarnya.

Prediski Bambang Agung tentang pertumbuhan sektor konstruksi ini senada dengan prediksi dari Fitch Solutions yang dalam risetnya menjelaskan tahun ini pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia diprediksi bakal tumbuh positif sebesar 8,7 persen. Bila terealisasi, kondisi ini cukup membaik bila dibanding tahun 2020 yang pertumbuhan sektor konstruksi minus 3,3 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dampak Vaksinasi

Dia menjelaskan, pertumbuhan signifikan sektor konstruksi pada tahun ini disebabkan oleh pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dorongan penggunaan produk domestik, serta berbagai dukungan di bidang infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah.

Selain itu, Pemerintah juga telah membentuk Sovereign Wealth Fund (SWF) baru di Indonesia yaitu Indonesia Investment Authority (INA) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Lembaga ini nantinya akan memfasilitasi lebih banyak investasi dalam pembangunan infrastruktur dengan mengurangi ketidakpastian hukum dan membuka penanaman modal bagi investor asing.

Sebagaimana diketahui, Dahana adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang industri strategis yang menyediakan layanan bahan peledak terpadu untuk sektor Pertambangan Umum, Kuari dan Konstruksi, Migas serta untuk pertahanan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya