Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) Arief Harsono mengklaim ketersediaan tabung oksigen untuk medis masih mencukupi. Dia mencatat, pihaknya masih memiliki ketersediaan stok 2.000 tabung gas oksigen untuk medis.
Jumlah tersebut bisa digunakan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di tanah air.
Baca Juga
"Pada bulan Juli, akan datang lagi tambahan tabung gas, sehingga kami pastikan ketersediaan tabung gas oksigen untuk medis tercukupi," ucap Arief dalam pernyataannya, Senin (28/6).
Advertisement
Arief mengatakan, pihaknya juga terus memastikan stok regulator tabung oksigen. Mengingat, regulator tabung merupakan komponen penting yang ketersediaannya harus selalu dijaga dalam mengantisipasi lonjakan jumlah kasus Covid-19.
"Kami juga terus cek regulator, karena merupakan komponen penting bagi tabung oksigen," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Edy Haryanto menegaskan bahwa stok tabung oksigen medis di Pasar Pramuka, Jakarta Timur masih aman untuk memenuhi tingginya permintaan yang mengalami kenaikan 15 persen dibanding saat normal.
"Masih aman persediaannya," kata Edy Haryanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (27/6).
Edy mengatakan, tingginya permintaan tabung oksigen medis yang terjadi secara bersamaan membuat pedagang tidak menyiapkan stok di tokonya, sehingga seolah-olah persediaan menipis.
"Mungkin karena permintaan juga berbarengan jadi pas di toko kan tidak banyak, tapi enggak ada masalah," ujar Edy.
Edy mengatakan untuk harga jual tabung oksigen medis di Pasar Pramuka saat ini sedikit mengalami kenaikan meski tidak menyebutkan angkanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Stok Tabung Oksigen di Pasar Pramuka Jakarta Langka Sejak 25 Juni 2021
Stok tabung oksigen di Pasar Pramuka Jakarta Timur kosong. Kekosongan tersebut terjadi sejak Jumat 25 Juni 2021 karena terjadi peningkatan pembelian tabung oksigen yang sangat signifikan.
"Benar sekali (terjadi kelangkaan tabung gas oksigen). Jumat itu banyak yang beli, makanya jadi langka," kata Sekjen Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon, saat dihubungi Merdeka.com, Jakarta, Minggu (27/6/2021).
Mayoritas tabung oksigen dibeli masyarakat biasa, bukan instansi atau lembaga kesehatan. Sementara para pedagang farmasi di Pasar Pramuka tidak memiliki banyak stok tabung oksigen.
Paling banyak, kata Yoyon, satu toko hanya menyediakan 20 tabung oksigen berbagai ukuran. Sebab tabung oksigen dalam sehari hanya terjual 1-2 tabung saja. Hal inilah diduga menjadi pemicu langkanya tabung oksigen berbagai ukuran.
"Maksimal sekali satu toko stok 20 tabung karena sebelum kemarin paling sehari 1-2 saja yang terjual," kata Yoyon.
Advertisement
Dijual Bebas
Penjualan tabung oksigen memang dijual bebas, tanpa perlu resep dokter. Tidak sedikit masyarakat biasa yang membeli untuk keperluan perawatan orang sakit yang dirawat di rumah.
Yoyon menduga kelangkaan tabung oksigen ini seperti halnya masker medis yang banyak diborong orang. Dia menduga kondisi ini merupakan kepanikan dari masyarakat. Mengingat kasus Covid-19 saat ini terus terjadi peningkatan.
"Biasanya kan orang beli buat yang dirawat di rumah, nah baru kali ini ada kelangkaan, mungkin karena masyarkat panik," kata dia mengakhiri.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.comÂ