Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo membeberkan tiga langkah yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan keilmuan serta literasi masyarakat di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini perlu untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
“Kami mengajak tiga langkah yang perlu kita lakukan,” ujar Perry dalam peluncuran buku teks ekonomi syariah melalui Kanal Youtube di Jakarta, Selasa (29/6).
Baca Juga
Perry merinci, langkah pertama yaitu melalui upaya bersama mempercepat pendidikan serta pelatihan vokasi dan sertifikasi yang mendukung pengembangan ekonomi keuangan syariah. Baik dari kampus maupun industri termasuk penyelenggaraan kampus merdeka.
Advertisement
"Vokasi dan sertifikasi menjadi sangat penting dalam mendukung kewirausahaan di bidang ekonomi keuangan syariah terutama untuk pengembangan ekonomi pesantren, UMKM, serta sertifikasi untuk keahlian di bidang keuangan syariah baik di perbankan, pasar keuangan, dan wakaf," kata Perry.
Langkah kedua adalah memperkuat upaya untuk membangun dan memperluas pusat-pusat kajian ekonomi keuangan syariah baik di lembaga-lembaga termasuk BI. Kemudian juga di kampus-kampus maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Pusat kajian keuangan syariah ini sangat penting untuk mengembangkan keilmuan di bidang keuangan syariah baik untuk memperkuat pengajaran ekonomi keuangan syariah di kampus-kampus maupun implementasinya.
Langkah terakhir adalah, berkampanye untuk membudayakan inovasi dan pengembangan keilmuan serta menumbuhkan kompetensi belajar.
"Iqra, iqra, iqra, itu menjadi sangat penting harus kita lakukan baik di pondok pesantren, pusat kajian, dan lembaga agar betul-betul kita jadikan budaya belajar sekaligus mengkampanyekan ekonomi keuangan syariah,” tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sri Mulyani: Indonesia Harusnya Jadi Penggerak Ekonomi Syariah Dunia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melihat dari potensi pasar keuangan Syariah Indonesia yang besar, seharusnya Indonesia bisa menjadi penggerak utama perekonomian Syariah dunia.
“Dengan potensi pasar keuangan syariah yang sangat besar seharusnya Indonesia dapat menjadi penggerak utama perekonomian syariah dunia, dan tidak hanya menjadi target market dan produk industri yang halal dari negara lain,” kata Sri Mulyani dalam launching buku yang disiarkan melalui kanal Youtube KNEKS, Selasa (29/6/2021).
Sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada 5 Februari tahun 2018, Kata Sri, Jokowi menyebut bahwa Pemerintah memiliki komitmen yang besar untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
“Untuk mewujudkan potensi yang sangat besar ini memang diperlukan suatu ketersediaan infrastruktur pendukung ekosistem syariah yang baik, yang terintegrasi dan saling melengkapi serta efisien,” ujarnya.
Menurutnya salah satu ekosistem pendukung yang masih memerlukan upaya perbaikan di dalam kekuatan perekonomian syariah adalah kualitas sumber daya manusia.
Dimana ketersediaan sumber daya manusia di Indonesia yang berkualitas, kuantitasnya masih kurang. Sehingga hal ini menjadi tantangan bersama bagi seluruh pemangku ekonomi nasional.
“Makanya di dalam pembangunan nasional strategi keuangan negara APBN, pembangunan kualitas SDM menjadi prioritas utama,” imbuhnya.
Advertisement