Bank Ramai-Ramai Beralih ke Digital, Bagaimana Nasib SMS Banking BCA?

Perbankan kini ramai berlomba-lomba untuk menjadi bank digital.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 30 Jun 2021, 12:50 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2021, 12:50 WIB
Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.
Kantor PT Bank Central Asia Tbk (BCA). saat ini transpormasi digital BCA melalui internet dan mobile banking, dan berbagai aplikasi, fitur, alat pembayaran nontunai.

Liputan6.com, Jakarta - Perbankan kini ramai berlomba-lomba untuk menjadi bank digital. Namun, Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja rupanya belum mau sepenuhnya beralih ke layanan digital dan meninggalkan layanan konvesional kepada nasabah.

Jahja menyatakan, dirinya tak mau meninggalkan para nasabah kolot yang masih menggunakan SMS banking dan phone banking untuk mengakses layanan keuangan di BCA.

"Kita musti ada SMS banking. Kan kaget juga dengernya. Saya sendiri udah lupa gimana gunakan SMS banking. Ternyata masih ada ribuan nasabah kita yang pakai itu," ujar dia dalam sesi webinar, Rabu (30/6/2021).

"Phone banking, waduh, kita rasanya udah jarang denger. Kenyataan masih ada nasabah yang menggunakan itu," dia menambahkan.

Selain itu, Jahja juga mencermati ternyata masih banyak nasabah BCA yang menggunakan layanan internet banking menggunakan token. Banyak diantaranya yang masih belum mau beralih ke layanan mobile banking.

"Ternyata untuk memindahkan nasabah yang biasa pakai internet banking, meskipun itu pakai token, dengan mobile banking yang tanpa token dengan pin itu saja susah. Belum tentu semua orang mau. Mereka masih berasumsi, oh token lebih aman, argumentasi ya," tuturnya.

"Dan kebiasaan. Kalau sudah terbiasa ini mau merubahnya itu susah banget rasanya. Mau enggak mau kita kalau mau betul-betul user friendly, kita harus menyediakan segala-galanya untuk nasabah," tegas Jahja.

Oleh karenanya, meskipun pada Juli 2021 nanti BCA akan mengeluarkan platform bank digital, Jahja bersikukuh tetap tidak mau meninggalkan para nasabah lamanya. Menurut dia, layanan perbankan terhadap nasabah dari berbagai platform dan rentang usia tetap harus diutamakan.

"Jadi kita mau tidak mau harus menyediakan berbagai produk sesuai dengan kemampuan atau kesenangan nasabah. Yang penting kita harus user friendly. Jadi kita menyediakan yang terbaru, tetapi yang lama tidak bisa ditinggal," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

LPEI Peroleh Pendanaan dari BCA Rp 3 Triliun

Bank BCA akan turunkan bunga deposito
(Foto: Liputan6.com)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank kembali mendapatkan dukungan pendanaan dari perbankan dalam negeri. Kali ini dukungan diberikan oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dalam bentuk time loan facility senilai Rp3 triliun dengan tenor 2 tahun.

Fasilitas tersebut, terdiri dari time loan non-revolving 1 Rp1,5 triliun dan time loan non-revolving 2 Rp500 milyar dengan tenor 2 tahun dan tambahan time loan non-revolving 3 senilai Rp1 triliun dengan tenor 2 tahun.

Dukungan pendanaan ini diharapkan akan memperkuat strategi bisnis LPEI dalam melaksanakan mandat undang-undang untuk mengakselerasi ekspor.

Penandatanganan dilaksanakan secara virtual oleh Direktur Pelaksana III LPEI Agus Windiarto, Direktur Pelaksana I LPEI Dikdik Yustandi, Direktur BCA Subur Tan, Direktur BCA Rudy Susanto, serta disaksikan oleh Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI Daniel James Rompas dan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, pada Selasa (22/6/2021).

Agus Windiarto menyampaikan, dukungan pembiayaan dari BCA tersebut akan digunakan untuk mendukung keperluan pembiayaan dan kegiatan bisnis LPEI seperti pembiayaan, penjaminan dan asuransi.

“Dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi LPEI terus bersinergi dengan perbankan di dalam negeri. Penandatanganan kerja sama ini juga membuktikan bahwa LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan terus mendapatkan kepercayaan dan dukungan penuh dari lembaga keuangan di dalam negeri untuk menjalankan mandat guna mendorong kinerja ekspor nasional,” ucap Agus Windiarto.

Disambut Baik BCA

20160303-Jahja Setiaatmadja-Presiden Direktur BCA-AY
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja saat memberi paparan kinerja kerja Bank BCA di Jakarta, (3/3). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyambut baik perpanjangan kerjasama ini.

“Kebersamaan yang telah terjalin sejak tahun 2016 antara BCA dengan LPEI merupakan kesempatan yang istimewa. Sepanjang perjalanan tersebut, kami mencermati adanya dampak positif yang dirasakan. Hari ini, BCA kembali meneruskan kerja sama dengan memberikan penambahan fasilitas time loan senilai Rp1 Triliun. Kita sama-sama berharap fasilitas ini dapat mendukung pertumbuhan ekspor nasional dan percepatan program Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Jahja.

Kerja sama pendanaan LPEI dan BCA diharapkan akan membantu percepatan pertumbuhan ekspor nasional melalui penyaluran pembiayaan, penjaminan dan asuransi kepada pelaku usaha berorientasi ekspor. Dukungan likuiditas dari BCA diyakini akan memberikan ruang bagi LPEI untuk menyalurkan pembiayaan dengan lebih baik kepada para pengusaha di dalam negeri ditengah pandemi Covid-19. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya