Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Jago Tbk (ARTO) akan segera meresmikan kerja sama dengan Gojek. Peluncuran kolaborasi sudah dipastikan akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
"Kolaborasi dengan Gojek, saya konfirmasi bahwa akan benar-benar segera dilakukan. Kapan tanggalnya? kita lagi cari tanggalnya, tapi akan benar-benar segera," ungkap Direktur Utama Bank Jago, Kharim Indra Gupta Siregar, dalam konferensi pers pada Senin (5/7/2021).
Baca Juga
Ia pun memberikan sedikit bocoran tentang kerja sama dengan Gojek. Bentuknya mirip dengan kolaborasi bersama PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit).
Advertisement
"Kalau Bibit sebagai platform investasi, maka dengan Gojek sebagai paltform dengan memberikan fitur dan layanan yang ada di Gojek. Jadi kolaborasi akan seperti itu, close integration aplikasinya sehingga layanan itu embedded dan seamless," jelasnya.
Adapun kolaborasi Bank Jago dan Bibit, hadir untuk mempermudah investasi reksadana. Integrasi kedua layanan tersebut diharapkan dapat membuat konsumen lebih mudah dan cepat dalam berinvestasi serta mengelola keuangan.
Melalui integrasi tersebut, kini konsumen dapat membuka rekening Jago melalui platform Bibit. Pembukaan rekening tetap melalui proses know your customer standar bank, yang dilakukan secara digital (e-kyc).
Melalui kerja sama ini, konsumen dapat membeli reksadana di Bibit dengan cara mendebet rekening Bank Jago secara otomatis, tanpa dikenakan biaya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bank Jago Fokus Genjot Pertumbuhan Organik
Sebelumnya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) membantah kabar yang beredar terkait akuisisi PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIF). Wakil Direktur Utama PT Bank Jago Tbk, Arief Harris Tandjung mengatakan, saat ini perseroan akan fokus pada pengembangan bisnis secara organik.
"Masalah akuisisi sudah clear. Untuk saat ini, fokus perseroan adalah untuk organic growth. Perseran sudah menyelesaikan hal-hal yang diperlukan untuk mempersiapkan pondasi dasar untuk bisnis perseroan ke depan,” kata dia dalam diskusi virtual, ditulis Jumat, (23/4/2021).
Berdasarkan pengalamannya, Arif melihat untuk jadi pemain yang sukses di digital banking ada tiga hal yang diperlukan. Pertama tentu harus memiliki bank. Kedua memiliki teknologinya.
Ketiga, sejalan dengan berkembanganya ekosistem dalam beberapa tahun terakhir, bank harus jadi bagian dari ekosistem.
“Artinya berkolaborasi dengan pemain ekosistem yang lain sehingga bisa melakukan akuisisi dengan biaya yang lebih rendah,” kata dia.
Advertisement
Fokus Eksekusi Rencana Bisnis
ARTO telah resmi naik kelas ke BUKU III dengan modal inti per 31 Maret 2021 sebesar Rp 7,98 triliun, naik dari posisi akhir 2020 sebesar Rp 1,07 triliun. “Dari sisi modal sudah siap. Sekarang fokusnya bagaimana mengeksekusi pertumbuhan organik,” kata dia.
Sementara untuk pertumbuhan anorganik, Arief mengatakan masih terlalu dini untuk dibicarakan sekarang. Dia menuturkan, jika kinerja perseroan bagus, kesempatan untuk tumbuh pada masa mendatang akan datang dengan sendirinya.
“Saya pikir lebih penting untuk fokus pada eksekusi rencana bisnis terdekat. Dan kalau memang kinerja kita bagus kesempatan-kesempatan itu akan datang dengan sendirinya,” kata dia.