Tahukah Anda jika Tertawa Bisa Menambah Produktivitas Bekerja?

Sebagian ahli berpendapat bahwa tertawa dapat berdampak dalam hal produktivitas.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi ngobrol, kerja di kantor, tertawa
Ilustrasi ngobrol, kerja di kantor, tertawa. (Photo by Brooke Cagle on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Bekerja di kantor dan bertemu dengan teman kerja adalah hal yang menyenangkan. Dikatakan menyenangkan karena seseorang bisa bekerja sambil sesekali bercanda dan tertawa bersama. Hal seperti itulah ternyata berdampak positif khususnya dalam meningkatkan produktivitas bekerja di kantor.

Sebagian ahli berpendapat bahwa tertawa dapat berdampak dalam hal produktivitas kerja. Efek yang dirasakan pada otak tidak hanya dapat meningkatkan mood, tetapi juga produktivitas untuk bekerja.

Bagaimana Tawa Membantu Otak?

Seorang profesor ekonomi di Universitas Warwick Inggris, Daniel Sgroi, mengatakan bahwa tertawa dapat memicu aktivitas neurotransmiter, seperti dopamin dan serotonin yang keduanya dianggap sebagai hormon peningkat suasana hati.

“Tawa dapat mempercepat jaringan di otak untuk membantu Anda berkonsentrasi dan fokus,” kata Sgroi, seperti mengutip laman CNBC, Jumat (9/7/2021). Namun dia juga menegaskan, tertawa yang dimaksud ini adalah tawa yang natural, bukan yang dibuat-buat.

Dia mengatakan, tertawa yang natural akan jauh lebih baik dibanding seseorang itu memaksakan diri untuk tertawa.

Penelitian ini ditulis oleh Sgroi dan diterbitkan pada tahun 2015. Di dalam penelitian tersebut membuktikan bahwa ada hubungan antara kebahagiaan dengan produktivitas.

Salah satu teknik yang Sgroi pakai adalah menggunakan sebuah komedi untuk membuat peserta tertawa dan lebih bahagia. Hasilnya, tertawa dapat meningkatkan produktivitas hingga 12%.

Sementara itu, Sophie Scott, direktur Institute of Cognitive Neuroscience di University College London juga mengatakan bahwa tertawa dapat membantu menurunkan tingkat adrenalin dan kortisol dalam tubuh. Keduanya dikenal sebagai hormon kecemasan dan stres.

“Saat tertawa, endorfin akan meningkat dan itu adalah obat penghilang rasa sakit alami tubuh,” ujarnya.

Selain itu, Scott juga menjelaskan bahwa orang-orang cenderung melakukan hal-hal yang berhubungan dengan pelepasan endorfin, seperti tertawa, dengan orang lain. Aktivitas tersebut yang sebenarnya memperkuat rasa berafiliasi dengan orang-orang tersebut.

“Tertawa adalah salah satu cara yang sangat baik untuk memperkuat hubungan dalam suatu tim kerja, bisa juga untuk mengurangi stres,” kata Scott.

 

 

 

 

Saksikan Video Ini

Luangkan Waktu untuk Tertawa

Ilustrasi tertawa (Sumber: Istockphoto)
Ilustrasi tertawa (Sumber: Istockphoto)

Salah satu ilmuwan saraf, Sabina Brennan mengatakan, simpanlah sesuatu yang bisa membuat tertawa. Hal-hal itu mungkin akan dibutuhkan ketika Anda sudah merasa stres.

“Salah satu tanda stres kronis adalah hilangnya rasa humor dan tidak bisa melihat kejadian lucu di kehidupan ini,” katanya. Sgroi menyarankan untuk mendorong video, membaca lelucon, bergurau dengan teman yang lucu, atau mendengar rekaman yang akan membuat Anda tertawa. Semua itu dinilai dapat membantu menghasilkan suasana hati yang lebih baik.

Lakukanlah sesekali ketika Anda berada di tempat kerja. Hal itulah yang bisa mengurangi rasa stres Anda terhadap pekerjaan. “Luangkanlah waktu untuk tertawa di tempat kerja,” kata Scott.

 Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya