Freeport Indonesia Teken Kontrak Proyek Smelter Manyar dengan Perusahaan Jepang

Sebelumnya, penandatanganan kontrak kerjasama EPC proyek Smelter Manyar milik Freeport Indonesia sempat tertunda akibat pandemi Covid-19.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jul 2021, 13:12 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 13:12 WIB
Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P
Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

Liputan6.com, Jakarta PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Chiyoda International Indonesia menandatangani kontrak kerjasama untuk kegiatan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) proyek Smelter Manyar milik PTFI pada Kamis, 15 Juli 2021.

Kontrak ini mencakup pengerjaan proyek pembangunan smelter berkapasitas 1,7 juta ton konsentrat per tahun serta fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.

Penandatanganan kontrak kerjasama dilakukan Direktur PT Chiyoda International Indonesia Naoto Tachibana dan Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas.

Dikatakan jika penandatanganan kontrak ini menegaskan komitmen perusahaan untuk membangun smelter sesuai dengan kesepakatan divestasi tahun 2018.

"Di tengah berbagai tantangan pandemi Covid-19 yang dialami Indonesia dan seluruh pihak yang terlibat dalam proyek ini, kami terus melakukan penyesuaian agar kami dapat terus bekerja sambil tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan seluruh tenaga kerja serta masyarakat di sekitar area kerja," kata Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas, Jumat (16/7/2021).

 

Sebelumnya, penandatanganan kontrak kerjasama EPC ini sempat tertunda selama beberapa bulan akibat pandemi Covid-19.

Meski demikian, pengerjaan EPC di JIIPE terus berjalan, termasuk pengadaan barang long lead item, stripping, dan penyiapan area laydown untuk peralatan dan material konstruksi.

Turut menyaksikan secara virtual Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ridwan Djamaluddin, Chief Executive Officer (CEO) MIND ID Orias Petrus Moedak.

Kemudian President & Chief Financial Officer (CFO) Freeport McMoRan Kathleen Quirk, Chairman Chiyoda Corporation Masakazu Sakakida, dan Chiyoda Corporation President Masaji Santo.

 

 

Saksikan Video Ini

Berdampak Baik

(Foto: Liputan6.com/Septian Deny)
Smelter nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara (Foto:Liputan6.com/Septian Deny)

Direktur PT Chiyoda International Indonesia, Naoto Tachibana, juga menegaskan komitmennya untuk ikut berkontribusi bagi Indonesia melalui pembangunan Smelter Manyar.

Naoto berharap, pengalaman dan kepemimpinan Chiyoda sebagai salah satu perusahaan terkemuka di dunia akan membantu mewujudkan tujuan optimalisasi hilirisasi nasional.

"Penandatanganan kontrak ini menandai teguhnya komitmen PT Chiyoda International Indonesia untuk turut berkontribusi bagi bangsa dan negara Indonesia. Kami akan melakukan yang terbaik, memastikan proyek ini dapat kami selesaikan tepat waktu," ungkap Naoto.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin, menyambut baik penandatanganan kontrak antara kedua belah pihak.

Menurut dia, kerjasama ini menjadi energi positif di tengah berbagai tantangan yang sedang Indonesia hadapi.

"Pemerintah melalui Kementerian ESDM mendorong akselerasi dari proyek ini, dan akan terus bekerjasama dengan PT Freeport Indonesia untuk membantu memastikan pengerjaan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu," ujar Ridwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya