Usai Revaluasi, Aset Negara Naik Jadi Rp 11.098 Triliun di 2020

Dari jumlah aset negara Rp 11.098 triliun tersebut, porsi terbesar berasal dari aset tetap yang senilai Rp 5.976,01 triliun.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 16 Jul 2021, 15:06 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2021, 15:05 WIB
Gedung Kementerian Keuangan. (Dok Kemenkeu)
Gedung Kementerian Keuangan. (Dok Kemenkeu)

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, nilai aset negara hingga periode 2019-2020 mencapai Rp 11.098 triliun. Angka tersebut naik dari nilai sebelumnya yang sebesar Rp 10.457 triliun.

Direktur Barang Milik Negara (BMN) Ditjen Kekayaan Negara Kemenkeu, Encep Sudarwan, hasil revaluasi yang dilakukan atas aset negara ini telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Dengan capaian tersebut, Encep coba mengamini pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban merupakan orang terkaya di Indonesia.

"Kalau kita lihat aset di neraca, kita total aset sudah Rp 11 ribu triliun, naik dari Rp 10.467 triliun. makanya tidak aneh Bu Menteri bilang, siapa aset orang terkaya di Indonesia, ya Pak Rio," kata Encep dalam sesi teleconference, Jumat (16/7/2021).

Encep memaparkan, dari jumlah aset negara Rp 11 ribu triliun tersebut, porsi terbesar berasal dari aset tetap yang senilai Rp 5.976,01 triliun. Tanah jadi penyumbang terbesar dengan nilai aset Rp 4.539,89 triliun.

"Pasti yang paling besar tanah. Tanah dari aset tetap Rp 6.000 triliun tuh Rp 4.500 triliun. Sekitar 80 persen tuh dari tanah," ungkapnya.

Selain aset tetap, kekayaan Rp 11 ribu triliun juga terdiri dari aset lancar senilai Rp 665,16 triliun, investasi jangka panjng Rp 3.173,08 triliun, dan aset lainnya sebesar Rp 1.225,10 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Hapus KRI Nanggala 402

Wujud Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Foto yang dirilis 21 April 2021 kapal selam KRI Nanggala 402 berlabuh di pangkalan angkatan laut di Surabaya. Kapal selam KRI Nanggala-402 dari jajaran Armada II Surabaya hilang kontak saat melaksanakan latihan penembakan Torpedo SUT di perairan selat Bali. (Handout/Indonesia Military/AFP)

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menghapus kapal selam KRI Nanggala 402 dari daftar aset negara. 

"Pada dasarnya terhadap kejadian seperti ini memang akhirnya nanti nilainya akan 0 dan akan dihapusbukukan," jelas Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban, pada Jumat 30 April 2021. Sayangnya, ia enggan menyebutkan nilai aset KRI Nanggala 402.

KRI Nanggala 402 yang merupakan salah satu kapal selam kebanggaan Indonesia, dinyatakan tenggelam di laut utara Bali beberapa waktu lalu. Kapal selam KRI Nanggala 402 telah ditemukan dan 53 awak Hiu Kencana dinyatakan gugur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya