Ada Aduan Warga Tak Terima Bansos Lagi, Risma Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan masalah terhentinya penyaluran bansos bisa terjadi karena beberapa hal.

Penyebab bansos terhenti seperti akibat KPM pindah domisili namun tidak lapor pada Ketua Rukun Tetangga, hingga data penerima ganda.

Risma mengaku jika Kementerian Sosial (Kemensos) perlu memverifikasi aduan para KPM yang mengaku belum menerima bansos selama masa penyaluran berlangsung.

Sebanyak 18,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kartu Sembako/ Bantuan Pangan Non-Tunai atau bansos akan menerima tambahan bantuan selama 2 bulan. 

Nantinya, bansos tersebut akan diterima KPM Kartu Sembako/BPNT pada Juli dan Agustus 2021. 

Tambahan bantuan masih sama  senilai Rp 200.000 per bulan per KPM. Ini artinya KPM akan total menerima bansos selama 14 bulan.

Risma menjelaskan jika pencairan bansos atau Kartu Sembako/BPNT masih berlangsung, karena pihaknya perlu mencocokkan penerima dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), ataupun untuk mengubah data tersebut.

"Karena ada proses yang menggantikan yang meninggal, dan sebagainya, sehingga kami harus mengganti data baru yang kemudian disampaikan ke bank sebagai penyalur," ujar dia.

Saksikan Video Ini

Tambahan bantuan sosial atau bansos beras 10 kilogram (kg) mulai disalurkan Perum Bulog pada hari ini. Penyaluran bansos beras akan dilakukan serentak dari seluruh gudang Bulog di Indonesia.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan jika penyaluran bansos beras mengacu pada instruksi dari Presiden Joko Widodo.

 Bansos beras akan diberikan kepada masing-masing KPM tambahan sebanyak 10 kg. "Mulai hari ini tambahan Bantuan Beras PPKM ini akan kami kirimkan kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Sosial Tunai dan 10 juta KPM Program Keluarga Harapan sesuai data yang kami terima dari Kemensos," kata dia dalam keterangannya.