Liputan6.com, Jakarta Sejumlah UMKM tengah menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19. Alhasil, ada yang terpaksa menutup usahanya untuk sementara dan ada yang merumahkan pegawainya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan, pandemi membuat UMKM kesulitan memasarkan produk. Namun demikian, pandemi juga membuat 44 persen UMKM beralih ke pemasaran secara daring.
Baca Juga
"Sebagian besar UMKM kesulitan mendistribusikan produk. Namun berita baiknya, 44 persen UMKM telah bergabung dengan pasar online," ujar Teten dalam diskusi daring, Jakarta, Rabu (28/7/2021).
Advertisement
Teten menjabarkan, beberapa temuan kunci selama pandemi. Sebanyak 9 dari 10 UMKM mengalami dampak penurunan penjualan. Sementara 2 sampai 3 UMKM mengalami penurunan pendapatan.
"Beberapa temuan kunci mengenai dampak ini, 9 atau 10 UMKM mengalami penurunan. Kemudian, 2 dan 3 UMKM mengalami penurunan pendapatan. Lebih dari 80 persen mencatat margin keuntungan lebih rendah. Lebih dari 53 persen UMKM mengalami penurunan nilai aset," katanya.
Pemulihan penjualan UMKM terus terjadi hingga hari ini. Beberapa di antaranya terus melakukan inovasi memperkaya diri dan memperluas jaringan pemasaran.
"Hari ini kita terus mendengar banyak contoh banyak UMKM dapat bangkit dan pulih dari pandemi. Kebutuhan lapangan kerja baru dan perbaikan kesehatan tetap krusial. UMKM sangat mendomonasi struktur pelaku usaha di Indonesia," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Duet Emtek dan Grab Bisa Jadi Lokomotif Pendorong UMKM
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, berharap kerja sama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek Group) dan perusahaan ride-hailing Grab dapat membantu mengakselerasi transformasi digital para pelaku UMKM di Tanah Air. Keduanya dinilai memiliki kekuatan ekonomi digital yang bisa merealisasikan hal tersebut.
Salah satu bentuk kolaborasi Emtek Group dan Grab adalah menggelar Festival Kota Mapan pada September 2021. Ini merupakan program akselerator untuk mendorong percepatan digitalisasi UMKM hingga ke kota-kota kecil di tingkat kabupaten.
"Saya berharap kerja sama ini dapat melahirkan ide-ide maupun inovasi brilian, baik dalam bentuk program aktivasi yang berdampak langsung serta menjadi lokomotif yang mendorong UMKM kita agar terhubung ke dalam rantai pasok," ungkap Teten dalam konferensi pers virtual pada Senin (26/7/2021).
Teten pun berharap upaya akselerasi transformasi digital ini dapat membantu mencapai target pemerintah, yaitu 30 juta pelaku UMKM akan hadir di ekosistem digital pada 2024.
Aspek transformasi digital yang dimaksud, katanya, tidak hanya sebatas menghadirkan para pelaku usaha ke dalam platform digital.
"Aspek literasi digital, peningkatan kualitas dan kapasitas produksi hingga akses pasar merupakan aspek krusial yang juga perlu kita tingkatkan. Saya liha poin-poin tersebut telah menjadi perhatian Grab dan Emtek melalui kolaborasi ini," jelasnya.
Advertisement