Jokowi: Fokus Pemerintah Menciptakan Lapangan Kerja Baru Berkualitas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini membacakan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 11:00 WIB
Presiden Jokowi mengenakan baju adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menghadiri sidang tahunan MPR, Jumat (14/8/2020). (dok Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi datang ke Gedung MPR/DPR menghadiri sidang tahunan MPR, Senin (16/8/2021). (dok)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini membacakan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2021

Di sana, Jokowi menegaskan, fokus pemerintah saat ini adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan pekerja baru berkualitas. Hal ini sejalan dengan implementasi daripada Undang-Undang Cipta Kerja yang saat ini tengah dipercepat.

"Fokus pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas," kata Jokowi dalam Sidang tahunan Bersama MPR RI - DPR RI - DPD RI, Senin (16/8/2021).

Dia mengatakan, salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru adalah dengan meluncurkan OSS berbasis risiko. Di mana, hal ini akan mempermudah semua level dan jenis usaha, apalagi bagi jenis-jenis usaha yang berisiko rendah.

Oleh karenanya, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin kemudahan-keumudahan OSS tersebut bisa dimanfaatkan betul oleh pelaku UMKM. Tujuannya tentu untuk mengembangkan usahanya.

"Pengurusan perizinan, pengurusan insentif dan pajak bisa dilakukan jauh lebih cepat lebih transparan dan lebih mudah," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Menghambat Laju Pertumbuhan Ekonomi

Makna Baju Adat Baduy yang Dipakai Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan busana adat Baduy Luar dalam Sidang Tahunan MPR RI. (dok. ScreenShoot Youtube Sekretariat Presiden)

Di sisi lain, Jokowi memahami pandemi Covid-19 telah banyak menghambat laju pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, dia tak ingin pandemi juga menghambat proses reformasi struktural ekonomi dilakukan pemerintah Indonesia.

"Pademi tidak boleh menghambat proses reformasi struktural struktur perekonomian kita," imbuhnya.

Dia mengatakan struktur ekonomi selama ini lebih dari 55 persen kontribusinya berasal dari konsumsi rumah tangga. Ke depan dia ingin bisa dialihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong investasi mendorong investasi dan juga ekspor.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya