Pemerintah dan BPJS Kesehatan Bakal Patungan Rawat Pasien Covid-19 di 2022

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah pada 2022 mendatang akan berbagi biaya (cost sharing) dengan BPJS Kesehatan untuk pasien Covid-19

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 16 Agu 2021, 19:15 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2021, 19:15 WIB
FOTO: Perjuangan Paramedis Merawat Pasien COVID-19 di RSUD Kota Bogor
Paramedis memindahkan pasien COVID-19 di RSUD Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021). Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Kota Bogor saat ini mencapai 73 persen. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah pada 2022 mendatang akan berbagi biaya (cost sharing) dengan BPJS Kesehatan untuk melakukan perawatan bagi para pasien Covid-19.

Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan, pemerintah pada 2022 juga tetap akan melanjutkan program pengetesan (testing), pelacakan (tracing) serta vaksinasi Covid-19.

"Untuk 2022, testing/tracing/treatment dan vaksinasi juga untuk pembiayaan pasien Covid-19 nanti kita akan mulai melakukan cost sharing dengan BPJS Kesehatan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).

Pemerintah disebutnya juga akan menetapkan kebijakan untuk pengadaan obat Covid-19, insentif tenaga kesehatan (nakes) dan hal lainnya dalam anggaran kesehatan.

Secara jumlah, pemerintah menetapkan anggaran kesehatan Rp 255,3 triliun pada 2022. Angka tersebut turun 21,8 persen dari outlook anggaran kesehatan 2021 yang sebesar Rp 326,4 triliun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Anggaran Kesehatan

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis saat diperiksa dengan metode Tes serologi virus Corona COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Cara mendeteksinya dilakukan dengan mengambil darah pasien dan dimasukkan ke tabung darah untuk diproses di laboratorium. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mengacu pada catatan RAPBN 2022 yang dipaparkan Sri Mulyani, anggaran kesehatan Rp 255,3 triliun ini mayoritas dialokasikan untuk belanja kementerian/lembaga 41,7 persen, non-kementerian/lembaga 31,8 persen, dan TKDD 26,5 persen.

"Anggaran kesehatan tahun depan mencapai Rp 255,3 triliun. Lebih rendah dari tahun ini, namun tahun ini akan kita lihat seberapa cepat seperti vaksinasi maupun testing/tracing/treatment yang betul-betul akan dikeluarkan," pungkas Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya