Permintaan KPR Melonjak 6,79 Persen Sepanjang Juli 2021

Pertumbuhan kredit konsumsi terus meningkat sepanjang Juli 2021

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Agu 2021, 15:50 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 15:50 WIB
20160908-Properti-Jakarta-AY
Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan kredit konsumsi terus meningkat sepanjang Juli 2021. Pertumbuhan positif terutama terjadi pada KPR yang tumbuh sebesar 6,79 persen pada bulan Juli 2021.

"Hal ini sejalan dengan tingginya permintaan kredit kepemilikan rumah," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur, Jakarta, Kamis (19/8).

Sementara itu, Kredit UMKM juga tetap tumbuh positif sebesar 1,93 persen pada Juli 2021. Angka tersebut sedikit melemah dibanding bulan sebelumnya akibat terbatasnya mobilitas masyarakat.

Dalam rangka terus mendorong inklusi ekonomi dan keuangan serta memperkuat peran UMKM dalam pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia akan menerbitkan kebijakan RPIM yang berlaku sejak 1 September 2021.

Bank Indonesia juga mencatat, ketahanan sistem keuangan tetap terjaga, meskipun fungsi intermediasi perbankan masih perlu ditingkatkan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rasio Kecukupan Modal

BTN Targetkan 250 Ribu KPR pada 2021
Suasana di perumahan subsidi Green Citayam City, Ragajaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021). Kredit Pemilikan Rumah atau KPR pada 2021 diharapkan dapat berkontribusi pada perbaikan pertumbuhan ekonomi nasional. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) perbankan Juni 2021 tetap tinggi sebesar 24,30 persen, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan / NPL) tetap terjaga, yakni 3,24 persen (bruto) dan 1,06 persen (neto).

"Di tengah kondisi likuiditas yang tetap longgar dan penurunan suku bunga kredit baru, intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif meskipun belum kuat yaitu sebesar 0,50 persen (yoy) pada Juli 2021," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya