Erick Thohir dan Sandiaga Uno Sepakat Ubah PFN Jadi Lembaga Pembiayaan Film

Erick Thohir mengatakan jika salah satu masalah dalam industri perfilman adalah pendanaan. Itu sebabnya PFN (PFN) akan menjadi lembaga pembiayaan film.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Agu 2021, 21:53 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2021, 21:53 WIB
Logo PFN.
BUMN Produksi Film Negara (PFN) akan diubah menjadi lembaga pembiayaan film bagi sineas serta industri film nasional.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno sepakat mengubah BUMN Produksi Film Negara (PFN) menjadi lembaga pembiayaan film bagi sineas serta industri film nasional.

"PFN seperti yang sudah saya konsultasikan dengan bapak Menparekraf Sandiaga Uno sejak awal, PFN tidak boleh lagi sebagai pembuat film. Biarkan saja anak-anak muda Indonesia yang membuat film," ujar Erick Thohir seperti melansir Antara di Jakarta, Minggu (29/8/2021).

Menurut Erick Thohir, salah satu masalah dalam industri perfilman adalah pendanaan. Karena itu, pemerintah berupaya mencari cara untuk membiayai industri perfilman nasional.

"Maka dari itu kami sedang berupaya mencari model yang baik agar PFN menjadi lembaga pembiayaan film," jelas dia.

Sandiaga Uno juga mengamini hal ini. "Bapak Menteri BUMN Erick Thohir menyebut PFN, saya sepakat sekali bahwa PFN itu positioning-nya adalah bukan PFN berkompetisi dengan pelaku industri perfilman, namun apa yang dibutuhkan terkait kehadiran pemerintah dalam sektor film adalah pembiayaan," ujar Sandiaga.

Terkait rencana PFN menjadi lembaga pembiayaan film, Menparekraf mendukung kalau tahun depan dirinya berkolaborasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

"Kolaborasi tidak hanya terjadi di dunia usaha, kolaborasi juga bisa dilakukan di pemerintahan bahwa PFN kami kasih suatu keleluasaan untuk mengelola dana pembiayaan film misalnya Rp 300 miliar untuk memberikan pendanaan kepada film-film yang memiliki potensi luar biasa," ujar Sandiaga.

 

 

Masuk Klaster Jasa Keuangan

BUMN
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga menyampaikan, ada 20 alat PCR untuk diagnosis Corona COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Sebelumnya Kementerian BUMN segera mengarahkan Perum Produksi Film Negara atau PFN sebagai lembaga keuangan perfilman atau film financing yang akan mendanai produksi film-film Indonesia.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa PFN ke depan juga akan banyak berubah.

PFN bukan lagi bertarung dengan pembuat film, Kementerian BUMN malah mengarahkan PFN menjadi lembaga keuangan perfilman atau film financing.

Dengan demikian, menurut Arya, melalui perannya sebagai lembaga keuangan perfilman maka PFN ini akan mengarah dan masuk ke klaster jasa keuangan.

Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara PFN akan didorong menjadi BUMN yang berperan sebagai lembaga keuangan perfilman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya