Apakah PPKM Jawa Bali Diperpanjang Lagi, Begini Prediksinya

Keputusan apakah PPKM Jawa Bali diperpanjang lagi atau tidak akan diputuskan pemerintah pada hari ini.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Agu 2021, 10:57 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021, 10:57 WIB
FOTO: Warga Manfaatkan Trotoar Lapangan Banteng untuk Berolahraga
Warga berolahraga di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (19/8/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengizinkan warga berolahraga di ruang terbuka selama perpanjangan PPKM Level 4 hingga 23 Agustus 2021. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat masih menanti apakah PPKM Jawa Bali akan diperpanjang lagi atau tidak oleh pemerintah. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi kebijakan perpanjangan PPKM level masih terus berlanjut.

Meski prediksinya, pemerintah akan menurunkan level PPKM di beberapa daerah. Misalnya, daerah dengan tingkat vaksinasi yang cukup tinggi, kasus harian covid-19 yang menurun, serta tingkat keterisian rumah sakit yang membaik.

“Diperkirakan PPKM akan diturunkan ke level 1 dan 2 di beberapa daerah,” jelas dia saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Adapun kebijakan PPKM Jawa Bali akan kembali diputuskan pemerintah pada hari ini. Sementara luar Jawa Bali baru akan dievaluasi pada 6 September 2021 nanti.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengatakan jika pemerintah akan terus menerapkan PPKM selama masa pandemi Covid-19 belum usai.

Namun, penetapan besara level dikembalikan kepada capaian dan perkembangan daerah terkait.

Dengan demikian, akan ada perbedaan level di tingkat-tingkat daerah yang juga sejalan dengan pelonggaran bagi kegiatan ekonomi.

 

 

Anjuran ke Masyarakat dan Pemerintah

Salah satu pabrik di Garut, Jawa Barat tetap mempekerjakan 100 persen karyawannya saat pelaksanaan PPKM Darurat Covid-19 berlangsung.
Salah satu pabrik di Garut, Jawa Barat tetap mempekerjakan 100 persen karyawannya saat pelaksanaan PPKM Darurat Covid-19 berlangsung. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Bhima menuturkan pemerintah perlu all-out dalam penerapan PPKM dan menjalankan program stimulus.

Itu karena hanya tersisa waktu sebulan untuk menentukan pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-III 2021.

“Waktu hanya tersisa 1 bulan lagi hingga September sehingga antara pelaksanaan PPKM dan stimulus pemerintah harus all out menjaga agar ekonomi tidak kontraksi negatif seperti kuartal ke-III tahun lalu yang minus 3,49 persen year on year,” jelasnya.

Dia juga menekankan perlu adanya evaluasi khususnya setelah sektor industri manufaktur dibolehkan untuk beroperasi secara penuh. Penerapan PPKM juga menentukan seberapa cepat Indonesia bisa keluar dari tekanan ekonomi.

“Apakah ada klaster baru di pabrik atau kawasan industri? Kemudian bagaimana penerapan prokes dan tracing bagi pekerja? Jika PPKM bisa efektif maka semakin cepat Indonesia keluar dari tekanan ekonomi di kuartal ke III,” tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya