Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus 2021 sebesar 0,03 persen. Peningkatan inflasi ini bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru bagi para siswa dan mahasiswa dan naiknya sejumlah harga komoditas barang seperti minyak goreng.
"Inflasi kita 0,03 persen, ini tidak lain karena sejumlah komoditas seperti minyak goreng dan memasuki tahun ajaran baru bagi SD, SMP dan SMA atau uang kuliah yang masing-masing memberikan andil sebesar 0,02 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam rilis BPS, Jakarta, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga
Setianto melanjutkan, dilihat dari inflasi secara bulanan tingkat inflasi 0,03 persen masih sangat terkendali. Sehingga inflasi tahun kalender 2021 sebesar 0,84 persen dan secara tahunan sebesar 1,59 persen.
Advertisement
"Kalau dibandingkan tahun sebelumnya 2020, inflasi kita saat ini 1,59 persn, ini meningkat sedikit dibandingkan Juli lalu yang 1,52 persen," kata dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan beberapa komoditas lain yang menyumbang inflasi antara lain tomat, ikan segar, pepaya, rokok keretek, sewa rumah dan uang sekolah. Masing-masing komoditas tersebut memberikan andil 0,01 persen
Selain itu beberpa komoditas yang memberikan andil deflasi di antarannya cabe rawrit sebesar -0,05 persen. Lalu ada beberpa komoditas lain seperti daging ayam ras, buncis, kacang panjang, cabe merah, bayam, kangkung sawi hijau dan tarif angkuta udara.
"Komoditas tersebut ini memberikan andil deflasi kepada inflasi kita di bulan Agutus 2021," kata dia.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
34 Kota/Kabupaten Mengalami Inflasi
Berdasarkan 90 kota yang diamati BPS, 34 kota/kabupaten mengalami inflasi dan 56 kota/kabupaten mengalami deflasi. Kendari menjadi kota dengan inflasi tertinggi yakni 0,62 persen.
"Kendari mengalmi inflasi tertinggi yakni 0,62 persen dan yang menybakan inflasi tinggi di kendari antara lain terkait ikan-ikanan seperti iklan layang, ikan kembung, iken benggol, ikan selar, ikan bunde dan ikan teri serta bayam," kata dia.
Sedangkan kota yang mengalami deflasi terendah yakni Sorong dengan tingkat deflasi -1,04 persen. Adapun peyumbang deflasi tertinggi yakni ikan kembung, cabe rawit, kangkung dan sawi hijau.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement