Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan unit usaha Badan usaha milik desa (BUMDes) diharapkan jangan sampai merugikan usaha warga sekitar. Sebab, BUMDes dibuat untuk membantu mengembangkan desa.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.
Baca Juga
"Selalu saya tekankan, unit usaha yang dikembangkan oleh BUMDes jangan sampai mengganggu dan merugikan usaha-usaha yang selama ini sudah dijalankan warga sekitar," ujar Abdul Halim dalam diskusi daring, Jakarta, Selasa (7/9).
Advertisement
Abdul Halim mengatakan, BUMDes memang diperuntukkan bagi warga desa agar lebih maju. Namun, BUMDes tak boleh mengambil alih pasar di desa hingga merugikan usaha yang sudah lebih dulu ada.
"BUMDes saat ini didorong menjadi agen di desa-desa, namun keberadaannya boleh sampai mengganggu usaha warga yang sudah berjalan. Tetapi sebaliknya, membantu kesejahteraan warga," jelasnya.
Abdul Halim berharap, pengembangan kualitas desa bisa terus terjadi dan meningkat. Sehingga ke depan kesejahteraan warga desa semakin baik.
"Tentu harapannya, kesejahteraan meningkat, sarana prasana bertambah," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
BUMDes Bisa Jadi Motor Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
Dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi membuat banyak sektor usaha gulung tikar. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi di masa pandemi.
Hal itu disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar di sela kunjungan kerja untuk meninjau Pertashop, kerjasama PT Pertamina dengan BUMDes Sukses Makmur Desa Jemirahan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur pada Sabtu (4/9/2021).
“Dampak pandemi Covid-19 di bidang ekonomi sungguh luar biasa. Banyak usaha gulung tikar, pengangguran meningkat, dan lapangan kerja semakin sulit. Di situasi seperti ini kita harapkan BUMDes mampu menjadi motor percepatan pemulihan ekonomi nasional,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Dia menjelaskan BUMDes sangat berpotensi dalam mempercepat pemulihan ekonomi di level desa. Prinsip kerja BUMDes yang dari, oleh, dan untuk warga desa berpeluang menciptakan keuntungan ekonomi sekaligus menyerap dan memberdayakan warga desa itu sendiri.
“Dengan BUMDes warga bisa menciptakan usaha di mana pegawainya dari mereka sendiri dan keuntungannya juga untuk mereka sendiri. Dengan demikian tidak ada keuntungan dari usaha tersebut yang lari keluar. Prinsip kerja ini sesuai dengan filosofi gotong royong yang sejak lama tertanam dalam masyarakat desa,” ujarnya.
Gus Menteri-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-menilai di masa pandemi seperti saat ini, prinsip saling bantu antartetatangga dan antarwarga harus dikedepankan. Baik saling bantu dan jaga di bidang Kesehatan, sosial, maupun ekonomi.
“Kalau antarwarga atau antartetangga tidak saling bantu dan jaga maka dampak negatif pandemi akan semakin besar. Jangan sampai ada tetangga kita yang kelaparan atau harus terisolir saat mereka harus isolasi mandiri,” ingatnya.
Gus Menteri mengungkapkan saat ini Kemendesa PDTT terus melakukan Kerja sama dengan para pihak untuk meningkatkan kinerja BUMDes. Kerja sama tersebut dilakukan baik dengan kementerian/Lembaga lain maupun dengan pihak ketiga.
Advertisement