Cara Ridwan Kamil Bangkitkan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 tidak hanya menggerus kinerja perusahaan besar di Indonesia, melainkan juga untuk kelas UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2021, 20:37 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2021, 16:45 WIB
PSBB Proporsional
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau penerapan protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tempat perbelanjaan dan Hotel. (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 tidak hanya menggerus kinerja perusahaan besar di Indonesia, melainkan juga untuk kelas UMKM. Salah satunya UMKM di Jawa Barat.

Berdasarkan data Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Kota Bandung, sebanyak 90 persen UMKM di Kota Bandung terkena dampak pandemi.

Salah satu upaya pemerintah untuk membantu para pelaku usaha, termasuk UMKM lokal dari industri makanan dan minuman hingga fesyen, untuk bertumbuh lebih pesat yaitu dengan mengakselerasi adopsi platform digital seperti pasar daring atau marketplace. Mengingat pergeseran perilaku belanja masyarakat dari offline ke online terus terjadi selama pandemi.

Hal ini gencar dilakukan oleh pemerintah, termasuk Kota Bandung, Jawa Barat, demi mendorong laju perekonomian daerah yang selama ini terdampak pandemi COVID-19.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan, migrasi para pelaku usaha menuju digital merupakan hal yang wajib.

"Digitalisasi merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan akan surutnya bisnis UMKM imbas pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat," kata Ridwan Kamil seperti ditulis, Rabu (8/9/2021).

Ridwan Kamil menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Barat yang menerapkan digitalisasi mengalami pertumbuhan sebesar 40 persen di tengah pandemi.

Senada dengan Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung telah mengimbau para pelaku usaha mengadopsi platform digital.

“Para pelaku usaha, khususnya UMKM, terus didorong untuk masuk ke pasar daring atau marketplace, contohnya Tokopedia atau Blibli. Hal tersebut juga merupakan upaya menggerakkan roda perekonomian di tengah pandemi COVID-19,” ujar Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah, tahun lalu.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kolaborasi

UMKM
Salah satu daerah penghasil UMKM terbanyak ialah Bandung. Yap, Kota Kembang itu memang terkenal akan kerajinan tangan yang bisa menghasilkan keuntungan. Data terkini, terdapat 300 ribuan UMKM di Bandung.

Kolaborasi menjadi kunci. Contohnya lewat Tokopedia Nyam, kampanye yang menggandeng penjual makanan dan minuman yang digagas oleh Tokopedia. Dimsum 49 adalah salah satu UMKM yang telah merasakan peningkatan transaksi hingga hampir 2 kali lipat sejak mengikuti kampanye tersebut.

Bahkan Dimsum 49 kini bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3.000 reseller yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi.

Sejumlah UMKM fesyen lokal, termasuk dari Bandung, juga memanfaatkan Tokopedia untuk bisa beradaptasi di tengah pandemi lewat Gerakan Bersebelas Melangkah Bareng.

Transaksi salah satu UMKM Bandung yang mengikuti kampanye tersebut, NOKHA, meningkat hampir 2,5 kali lipat lewat Tokopedia. Brodo, contoh UMKM Bandung lainnya, mencatatkan peningkatan transaksi hampir 5,5 kali lipat.

Selain Tokopedia, Pemkot Bandung juga telah bekerja sama dengan Blibli untuk membantu pelaku UMKM yang terdampak pandemi COVID-19 dengan menyediakan laman khusus Pasar Kreatif Bandung.

Inisiatif ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian Bandung dengan meningkatkan konsumsi terhadap produk lokal buatan para pelaku UMKM.

Pemkot Bandung pun sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah platform social commerce, seperti Avana dan Evermos, untuk membantu UMKM Bandung memasarkan produk secara lebih luas. Berbagai kolaborasi ini diharapkan dapat membuat ekonomi daerah, khususnya di Kota Bandung, terus menggeliat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya