Pandemi Corona Diramal Jadi Endemi bakal Ubah Gaya Hidup Warga Dunia

Bila kemudian pandemi berubah menjadi endemi, maka kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Sep 2021, 17:50 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2021, 17:50 WIB
Warga Bawean melakukan vaksinasi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Warga Bawean melakukan vaksinasi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan tidak sedikit para ahli yang menyebut virus corona tidak akan pernah hilang.

Meski tren menurun tapi tingkat penyebarannya dikatakan tidak akan pernah hilang sama sekali. "Artinya beberapa ahli mengatakan kemungkinan kita akan hidup bersama virus ini dan pandemi akan menjadi endemi," kata dia, Kamis (9/9/2021).

Dia mengatakan bila kemudian pandemi Covid-19 berubah menjadi endemi, maka kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi masyarakat dunia.

Status menjadi endemi membuat adanya perubahan gaya hidup dan cara kerja. Semua pekerjaan baik birokrasi maupun diluar itu harus mematuhi protokol kesehatan dengan tetap mendorong produktivitas yang perlu ditingkatkan.

"Di seluruh sektor termasuk ekonomi kita harus cari cara kerja baru dengan produktivitas yang ditingkatkan," jelas dia.

 

 

Infografis Lawan Covid-19, Ayo Selalu Pakai Masker dan Vaksinasi. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Lawan Covid-19, Ayo Selalu Pakai Masker dan Vaksinasi. (Liputan6.com/Niman)

Vaksinasi Covid-19 akan Tembus 110 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar yang digelar di SMA Negeri 3 Wajo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis, 9 September 2021.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar yang digelar di SMA Negeri 3 Wajo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Kamis, 9 September 2021.

 

 Dia mengatakan jumlah masyarakat Indonesia yang ikut vaksinasi Covid-19 akan menembus 110 juta. Percepatan vaksinasi massal ini sejalan dengan tujuan pemerintah yang ingin menciptakan kekebalan kelompok pada akhir tahun 2021.

"Kita bersyukur saat ini sudah ada 100 juta orang menerima vaksin. Dalam 1-2 hari lagi akan mencapai 110 juta orang yang menerima vaksin," ungkapnya.

Suahasil mengatakan sampai saat ini, sudah ada 68 juta masyarakat yang telah menerima vaksin dosis pertama.

Sedangkan masyarakat yang telah menerima dua dosis vaksin sebanyak 39 juta. Vaksin tahap ketiga juga diberikan kepada para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19.

"Kepada tenaga kesehatan kita sudah mulai kasih booster yang ketiga. Ini sangat pentig dan menjadi kunci cara baru kerja kita," kata dia.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya