Liputan6.com, Jakarta Wakil Kepala SKK Migas Pusat Fatar Yani Abdurrahman meninjau kegiatan operasi dan kesiapan penerapan sistem shore base terintegrasi di area kerja di PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang merupakan bagian dari zona 8 Regional Kalimantan Subholding Upstream.
Tinjauan untuk memastikan operasi pengeboran di Wilayah Kerja atau Blok Mahakam. Kunjungan berlangsung pada 8–11 September 2021.
Baca Juga
Turut mendampingi Kepala SKK Migas Perwakilan Kalsul, Azhari Idris dan jajaran manajemen SKK Migas lainnya.
Advertisement
Pada hari pertama, delegasi SKK Migas mendapatkan pemaparan singkat mengenai kegiatan PHM di Handil Room Balikpapan Base Office oleh General Manager PHM, Agus Amperianto.
“Capaian produksi PHM untuk Semester-1 tahun 2021 tetap berada di atas target Work Plan & Budget (WP&B) meskipun kami bekerja di tengah situasi pandemi,” kata Agus dalam keterangannya, Selasa (21/9/2021).
Waka SKK Migas, Fatar Yani, menyampaikan harapannya agar PHM tetap dapat meningkatkan produksi melalui berbagai inovasi dan meminimalkan unplanned shutdown (penghentian operasi di luar rencana). Serta terus melaksanakan kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan cadangan baru hidrokarbon di wilayah Kalimantan Timur/Kutai Basin.
Secara khusus Fatar Yani menyampaikan apresiasi terhadap upaya PHM untuk terus meningkatkan partisipasi produk nasional dalam kegiatan operasi PHM.
Pada hari berikutnya, tim SKK Migas mengunjungi situs shore base terintegrasi, dan mendapatkan pemaparan singkat dari berbagai tim yang terlibat terkait kegiatan operasi di masing-masing site dan pemaparan mengenai pemberdayaan jasa lokal di Kutai Kartanegara.
Waka SKK Migas berharap kegiatan operasi di site shore base ini senantiasa mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dan melindungi masyarakat dari segala hal yang berkaitan dengan lingkungan, berpedoman dalam kebijakan keselamatan, kesehatan kerja dan lindungan lingkungan.
Pemberdayaan Jasa Lokal
Di hari terakhir kunjungan kerja, Fatar dan rombongan menyempatkan untuk meninjau langsung kegiatan vaksinasi COVID-19 bagi para Perwira PHM di Lapangan Handil (HCA).
Sebanyak 600 orang mitra kerja dari lingkungan Lapangan HCA mendapatkan vaksinasi Gotong Royong COVID-19 untuk dosis kedua.
Pada kesempatan yang sama, rombongan juga meninjau kesiapan fasilitas oil spill response, dan tingkat kesiapan pengamanan tim Oil Spill Response PHM dalam menanggulangi tumpahan minyak.
Salah satu upayanya adalah menggelar latihan penanganan tumpahan minyak di perairan Bekapai pada tanggal 12 Juni 2021 yang lalu. Fatar meminta agar PHM tetap mengutamakan keselamatan dalam bekerja.
“Dengan teknis peralatan dan kemampuan personel yang dimiliki, PHM diharapkan mampu menanggulangi permasalahan tumpahan minyak di perairan” kata Fatar Yani Abdurrahman dihadapan tim Oil Spill Response PHM, Selasa (21/09/2021).
Pada kunjungan ini PHM memaparkan upaya peningkatkan pengamanan pada saat transfer minyak mentah dari tangki penyimpanan minyak ke kapal pengangkut (tanker).
”PHM dapat memastikan bahwa seluruh tim Oil Spill Response sudah tersertifikasi IMO (International Maritime Organization),” kata Agus Amperianto.
IMO adalah salah satu badan di bawah PBB yang bertanggung jawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan pencemaran lingkungan di laut.
Di sini Fatar Yani menyempatkan untuk menyerahkan penghargaan 10 Tahun tanpa Lost Time Injury (LTI) atau Kehilangan Jam Kerja akibat kecelakaan kepada Lapangan Bekapai, salah satu lapangan di WK Mahakam.
Lapangan Bekapai berhasil mempertahankan 10 tahun tanpa LTI, setara dengan 8.221.414 jam kerja, pada 27 Agustus 2021.
Disela-sela waktu kunjungan, tim SKK Migas menyempatkan untuk berkunjung ke salah satu binaan CSR PHM “Nipah Urang Handil” yang berada di Handil, kecamatan Muara Jawa.
Dia menyempatkan untuk berbincang-bincang dengan salah satu ibu penggerak binaan CSR PHM. Dinyatakan dengan adanya dukungan PHM ke depan, penduduk di sekitar wilayah kerja memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sehingga keterampilan lain dalam membuat berbagai produk kerajinan, termasuk industri makanan olahan, dan pemasarannya juga dapat menjangkau ke luar wilayah Kalimantan Timur.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement