Mau Kaya, Terapkan 7 Tips Keuangan Ini Sebelum Berumur 40 Tahun

Mengubah rutinitas keuangan adalah kunci untuk mencapai visi Anda dari kebebasan finansial. Simak 7 tips finansial di bawah ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi pasangan diskusi keuangan.
Ilustrasi mendiskusikan soal uang/finansial. (Foto: pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Menginjak usia 20 sampai 30 tahunan adalah proses untuk melakukan eksplorasi di dunia pekerjaan sebelum akhirnya menemukan sebuah pekerjaan tetap yang dapat terus berkembang, serta menjamin masa tua nantinya.

Kesadaran untuk mengelola keuangan dengan bijak dan cerdas mungkin tidak dimiliki semua orang. Namun, setelah Anda menemukan dan mampu menerapkannya pada kas pribadi Anda, hal tersebut dapat memaksimal penghasilan yang Anda miliki.

Penerapan gaya hidup berhemat, menyisipkan dana darurat, dan dana pensiun bila tidak dibiasakan sejak awal akan terasa sulit. Kebiasaan untuk tidak mempertimbangkan hal-hal tertentu sebelum membeli barang/sesuatu menjadi tantangan baru.

Kebanyakan orang tidak memiliki prioritas utama untuk menabung, memikirkan masa pensiun, melakukan investasi dan berbagai hal lainnya untuk mengembangkan dan menambah jumlah pendapatan dari per bulannya.

Melansir dari CNBC Make It, Selasa (21/12/2021), mengubah rutinitas keuangan adalah kunci untuk mencapai visi dari kebebasan finansial atau menjadi kaya.

Ada 7 hal yang dapat menjadi solusi dan tips untuk Anda yang ingin memiliki gaya hidup yang tidak terjerat oleh utang.

 

 

7 Tips Finansial

Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels
Ilustrasi diskusi | Moose Photos dari Pexels

1. Tabung dan Berinvestasi Secara Bersamaan

Menginvestasikan uang dari pendapatan yang dimiliki belum menjadi pilihan utama bagi sebagian orang. Ada perasaan takut kehilangan akibat harga pasar yang menjatuhkan saham yang dipilih.

Menyimpan uang di dalam rekening mungkin dapat terkesan memberi rasa ‘nyaman’, tetapi tersebut dapat menjadi hambatan untuk membuat kekayaan Anda berkembang lebih cepat.

Solusi yang mungkin bisa dilakukan adalah mengatur transfer otomatis untuk periode pembayaran, yaitu 10 persen dari pendapatan untuk investasi dan 10 persen lainnya untuk ke rekening tabungan yang memiliki bunga lebih rendah/deposito.

2. Jangan Takut untuk Berhenti dari Pekerjaan

Ketika Anda sudah terbiasa menerapkan gaya menabung sekaligus berinvestasi dari upah yang diterima per bulannya, cobalah untuk berfokus dan memikirkan cara agar pendapatan Anda dapat meningkat sehingga dapat berdampak pada jumlah investasi dan tabungan yang sedang dilakukan.

Hal tersebut berarti mendorong dan memotivasi Anda untuk melakukan promosi dalam pekerjaan, atau meminta kenaikan gaji, atau bahkan meninggalkan pekerjaan yang memiliki bayaran atau penawaran yang lebih tinggi untuk kemajuan karier.

Pakar keuangan pribadi sekaligus pembawa acara siniar Brown Ambition Mandi Woodruff-Santos merekomendasikan untuk mencari pekerjaan baru yang dapat meningkatkan pendapatan sebelumnya sebanyak 30 persen.

Menganggarkan dan mengurangi pengeluaran saja tidak akan cukup untuk memenuhi target dan mengembangkan kekayaan dengan lebih cepat.

 

 

Gaya Hidup Keuangan

Memiliki Perencanaan Jangka Panjang
Ilustrasi Perencanaan Keuangan Credit: pexels.com/Karolina

3. Hindari Inflasi dari Gaya Hidup Keseharian

Seseorang yang masih muda cenderung memiliki pola pikir untuk memilih tempat tinggal yang lebih mahal dan besar setelah mendapatkan upah yang cukup tinggi dari pekerjaannya. 

Contoh lainnya mencari tempat tinggal dengan fasilitas memadai, mengambil banyak liburan untuk jalan-jalan. Hal tersebut disayangkan karena seharusnya yang dilakukan adalah menjaga biaya hidup tetap rendah dan sesuai kebutuhan.

Tetapkanlah aturan untuk tidak menghabiskan lebih dari 30 persen dari pendapatan yang dimiliki hanya untuk sewa. Di masa mendatang, masih akan ada kebutuhan-kebutuhan yang memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan menggunakannya sekarang untuk hal tidak terlalu penting.

Salah satunya, menabung untuk menikah, bertunangan, membiayai dan membesarkan bayi Anda, dan sebagainya.

4. Jangan Buat Anggaran Kaku

Maksud dari poin keempat ini adalah, janganlah membuat anggaran kaku yang harus wajib dibayar dalam jangka waktu tertentu, tetapi Anda tidak dapat memenuhinya. 

Rencana penganggaran pertama harusnya hal-hal yang agresif agar dapat menghemat uang sebanyak mungkin. Anggaran kaku memiliki manfaat yang sedikit untuk tabungan Anda. 

Biaya belanja yang tidak penting akan membuat tagihan justru menumpuk sehingga Anda tidak dapat menabung karena harus digunakan untuk membayar tabungan. Jika Anda mengalami hal tersebut, alokasikan uang Anda dengan seperti pada poin pertama.

Terapkan sistem menabung dan berinvestasi secara bersama-sama, serta tentukan hal-hal apa saja yang mampu Anda belanjakan tanpa mengambil uang tambahan dari yang sudah dialokasikan sebelumnya.

5. Bangun Hubungan Profesional di Dunia Kerja

Untuk orang-orang yang tidak pandai bersosialisasi dan lebih suka menyendiri, hal ini dapat menjadi tantangan baru bagi Anda untuk menjalin hubungan dengan orang-orang baru. 

Namun, ternyata memiliki relasi (networking) saat bekerja membantu kondisi finansial yang dimiliki saat ini. Relasi tersebut akan membawa Anda pada diskusi-diskusi yang mungkin saja Anda butuhkan.

Ketika dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dari lingkungan baru, Anda dapat mengetahui tren industri seperti apa yang sedang diminati dan apakah hal tersebut memiliki peluang besar sehingga Anda dapat memastikan posisi Anda saat ini.

Informasi-informasi tersebut tidak dapat dicari melalui buku atau diterapkan seperti sebuah teori. Hal tersebut merupakan pengalaman hidup dari berbagai cerita orang-orang. Tentunya, dengan bersosialisasi dapat membantu Anda juga memastikan apakah Anda dibayar dengan adil oleh perusahaan atau tidak.

 

 

Teliti pada Laporan Keuangan

70% Perempuan Stres karena Masalah Keuangan saat Pandemi, Ini Tips Atasinya
Simak tips atasi masalah keuangan saat pandemi. (Foto: Unsplash.com/Sasun Bughdaryan).

6. Teliti pada Laporan Kredit Setiap Bulan

Telitilah pada setiap laporan kredit yang dikeluarkan setiap bulannya agar terhindar dari penipuan. Gunakan alat-alat atau verifikasi keamanan agar kartu kredit yang dimiliki tidak disalahgunakan.

Cek kembali pembukuan yang Anda punya, kesalahan ejaan nama, atau beberapa transaksi yang ditolak berkali-kali. Jika hal tersebut muncul, bisa jadi itu menjadi peluang adanya penipuan.

Saat menemukan hal-hal yang janggal terkait penggunaan kartu kredit Anda, laporkan hal tersebut ke pihak terkait seperti biro kredit dan mengajukan permohonan. Maraknya penipuan selama pandemi, mengakibatkan setiap orang lebih waspada terhadap rutinitas keuangan yang dilakukan.

7. Pakai Jasa Penasehat Keuangan Jika Diperlukan

Tidak semua orang membutuhkan jasa penasehat keuangan untuk meningkatkan kekayaan. Namun, untuk menentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai, mungkin Anda membutuhkan jasa dari penasehat keuangan.

Ada beberapa strategi yang dapat dijadikan pilihan yang tidak diketahui banyak orang. Pengetahuan dan wawasan tersebut mungkin bisa Anda dapatkan jika menggunakan jasa penasehat keuangan.

Hal ini bukan menjadi kewajiban setiap orang, tetapi jika ingin tetap terus berada pada tujuan dan merasa mengalami kesulitan, menggunakan jasa penasehat keuangan dapat menjadi salah satu solusi.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya