Pengamat: Deflasi September Bukti Pemulihan Permintaan Sangat Lambat

Salah satu penyebab terjadinya deflasi juga karena momentum Lebaran sudah lewat.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2021, 11:10 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 11:10 WIB
September 2018, BPS Catat Deflasi 0,18 Persen
Pedagang telur melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (1/10). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan September 2018 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami deflasi 0,04 persen pada September 2021. Sebanyak 56 kota mengalami deflasi sementara sisanya mengalami inflasi.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan, deflasi ini menandakan pemulihan permintaan masyarakat masih sangat lambat meskipun ada pelonggaran mobilitas. Ini mengindikasikan kelas menengah dan atas masih tahan belanja.

"Deflasi juga berulang di september 2020, dipengaruhi faktor seasonal atau musiman. Tidak ada event besar sepanjang September yang bisa gerakan konsumsi," kata Bima saat dihubungi merdeka.com, Jumat (1/10/2021).

Dia mengatakan, salah satu penyebab terjadinya deflasi juga karena momentum Lebaran sudah lewat. Di satu sisi belanja pendidikan juga belum maksimal, akibat masih belajar online.

"Inflasi secara full year di 2021 diperkirakan hanya berkisar 1,6 sampai dengan 2 persen year on year," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

BPS Catat Terjadi Deflasi 0,04 Persen di September 2021

Inflasi
Pedagang menata telur di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,04 persen di September 2021. Ini terjadi karena berbagai harga komoditas secara umum menunjukan adanya penurunan.

Deflasi pada September ini merupakan yang kedua pada tahun ini. Sebelumnya juga pernah terjadi deflasi pada Juni 2021 sebesar 0,16 persen. Pada Agustus lalu, BPS mencatat adanya inflasi 0,03 persen.

"Berdasarkan hasil pantauan di 90 kota, pada September 2021 terjadi deflasi 0,04 persen. Atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,57 pada Agustus jadi 106,53 pada September," jelas Kepala BPS Margo Yuwono, Jumat (1/10/2021).

Dengan demikian, Margo memaparkan, tingkat inflasi tahun kalender 2021 sebesar 0,80 persen. Dan tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) menjadi 1,60 persen.

Margo menyebutkan, berdasarkan hasil pantauan BPS terhadap IHK di 90 kota, terdapat 56 kota mengalami deflasi, dan 34 kota mengalami inflasi.

"Dari 56 kota yang mengalami deflasi, deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,90 persen," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya